KOMPAS.com – Persilangan dua individu yang bersifat intermediet antara warna merah dan putih akan menghasilkan f2 dengan warna merah, merah muda, dan putih.
Namun, apakah yang dimaksud dengan persilangan intermediet dan mengapa ada keturunan berwarna merah mudah padahal fenotipe orang tuanya hanya merah dan putih?
Untuk mengetahui jawabannya, simaklah penjelasan berikut!
Sejarah persilangan intermediet
Perilangan intermediet adalah persilangan monohibrid yang terjadi pada perkawinan dua individu dengan satu sifat yang berbeda.
Persilangan intermediet ditemukan oleh seorang ahli botani dan genetika asal Jerman bernama Carl Erich Correns. Correns mempelajari penurunan sifat untuk membuktikan Hukum Mendel.
Baca juga: Memahami Hukum Mendel
Correns menyilangkan bunga pukul empat berwarna merah yang genotipenya dominan, dengan bunga pukul empat berwarna putih yang genotipenya resesif.
Correns kemudian menemukan keturunan persilangan tersebut menghasilkan warna merah muda yang tidak ada sebelumnya.
Artinya, sifat dominasi penuh menurut Mendel tidak selalu terjadi. Persilangan tersebut, Correns namakan sebagai persilangan intermediet.
Pengertian persilangan intermediet
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa persilangan intermediet adalah persilangan dengan dominasi tidak lengkap.
Dilansir dari Biology Dictionary, dominasi tidak lengkap adalah ketika alel dominan tidak sepenuhnya menutupi alel resesif dan menghasilkan keturunan dengan penampilan fisik berupa perpaduan antara dua alel.
Baca juga: Penyimpangan Hukum Mendel
Artinya pada persilangan intermediet, gen dominan tidak benar-benar dominan dan menutupi gen resesif. Gen resesif juga tidak benar-benar resesif dan tertutupi sepenuhnya oleh gen dominan. Melainkan, kedua gen dapat tercampur membentuk suatu fenotipe baru.
Contoh persilangan intermediet
Untuk memahami perilangan intermediet, berikut adalah contoh persilangan bunga merah dengan genotipe dominan RR dan bunga putih dengan genotipe resesif rr.
Dilansir dari Khan Academy, persilangan intermediet antara tanaman berbunga merah homozigot (RR) dengan tumbuhan berbunga putih homozigot (rr) akan menghasilkan keturunan dengan bunga berwarna merah mudah (Rr).
Hal tersebut dikarenakan persilangan tersebut mengalami dominasi tidak sempurna. Di mana genotipe R yang dominan tidak dapat menutupi genotipe r yang resesif. Atau, dapat disebut bahwa gen R dan r sama-sama dominan.
Baca juga: Soal Hukum Mendel: Fenotip Persilangan Dua Bunga dengan Warna Berbeda
Sehingga, keturunan F1-nya merupakan kombinasi kedua gen tersebut. Generasi pertama persilangan tersebut memiliki semuanya memiliki genotipe Rr dengan fenotipe warna merah muda.
Adapun, hasil keturunan pertama (F1)dapat disilangkan kembali untuk menghasilkan keturunan kedua (F2). Dilansir dari Biology Online, fenotipe pada F2 menghasilkan rasio yang sama seperti yang dikemukakan oleh Mendel yaitu 1:2:1.
Di mana persilangan antara F1 menghasilkan fenotipe F2 berupa 25 persen bunga merah, 50 persen bunga merah muda, dan 25 persen bunga putih.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.