Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Keadaan Permukaan Bulan?

Baca di App
Lihat Foto
nasa.gov
Astronot di permukaan bulan yang tidak rata
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com – Bulan adalah satu-satunya satelit bumi. Bulan memiliki ukuran yang lebih besar dari Pluto dan senantiasa mengalilingi bumi dalam orbit yang tetap. Bagaimana keadaan permukaan bulan?

Tidak ada cuaca

Tidak seperti bumi, bulan tidak memiliki cuaca ataupun iklim. Permukaan bulan adalah ruang hampa yang hampir stabil. Di permukaan bulan tidak ada hujan, angin, awan, air, musim, bahkan tidak ada erosi.

Permukaan yang penuh kawah

Apakah permukaan bulan rata? Permukaan bulan tidak rata, melainkan dipenuhi kawah dengan berbagai ukuran. Mengapa permukaan bulan tidak rata? Permukaan bulan tidak rata dan dipenuhi kawah karena atmosfernya yang tipis.

Baca juga: Bulan, Satelit Alami Bumi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilansir dari NASA Solar System Exploration, atmosfer bulan tidak bisa menahan saat batuan luar angkasa (misalnya asteroid, meteoroid, dan komet) menghantamnya dengan kecepatan tinggi.

Hantaman tersebut menghasilkan banyak kawah, membuat permukaan bulan tidak rata.

Gravitasi yang kecil

Keadaan permukaan bulan sangat berbeda dengan bumi disebabkan juga oleh gaya gravitasinya yang kecil. Bulan memiliki gaya gravitasi yang jauh lebih kecil dari bumi, yaitu sekitar 1,6 meter per sekon.

Gaya gravitasi yang kecil membuat gaya tarikan ke inti bulan lemah. Hal tersebut membuat banyak benda dapat mengapung di bulan.

Para astronaut yang datang ke bulan juga kesulitan untuk menjaga keseimbangannya karena gaya gravitasinya yang rendah.

Baca juga: Teori Asal Usul Bulan

Permukan bulan ditutupi oleh debu bulan

Seluruh permukaan bulan ditutupi oleh debu bulan yang disebut dengan regolit. Dilansir dari Natural History Museum, regolith adalah campuran debu, pecahan batu, dan material halus hasil tumbukan meteor saat permukaannya hancur berkeping-keping.

Sehingga, akan banyak debu beterbangan ketika melangkah di bulan. Jejak kaki astronaut juga akan tertinggal di permukaan bulan yang berbedebu ini.

Atmosfer yang tipis

Bagaimana kondisi udara di permukaan bulan? Bulan memiliki atmosfer yang sangat tipis, sehingga tidak ada udara di bulan. Manusia tidak bisa bernafas di bulan, karena pada dasarnya permukaan bulan adalah ruang hampa.

Suhu yang ekstrem

Atmosfer yang sangat tipis, membuat permukaan bulan memiliki suhu yang sangat ekstrem. Dilansir dari Space, pada siang hari rata-rata suhu permukaan bulan adalahh 123°C, sedangkan pada malam hari suhu rata-ratanya turun secara drastis hingga -233°C.

Baca juga: Mengapa Bulan Disebut Sebagai Satelit Alami Bumi?

Memiliki dataran tinggi

Permukaan bulan sekitar 83 persennya, terdiri dari dataran tinggi yang dipenuhi kawah.

Dataran tinggi bulan berupa gunung-gunung landai tanpa adanya tebing ataupun puncak gunung yang tajam.

Pegunungan bulan terlihat seperti kumpulan bukit yang sangat landau dan dipenuhi kawah.

Memiliki Maria

Keadaan permukaan bulan yang selanjutnya adalah bulan memiliki Maria. Maria adalah daerah gelap di bulan yang mengambil sekitar 17 persen permukaan bulan.

Maria terbentuk dari lava vulkanik hasil letusan gunung pada masa awal pembentukan bulan, sekitar 4,2 hingga 1,2 miliar tahun yang lalu.

Dilansir dari Lumen Learning, aliran lava letusan tersebut mengisi depresi besar yang disebut cekungan dan membentuk permukaan bulan yang komposisinya mirip dengan kerak bawah laut bumi.

Hal tersebut menyebabkan, Maria disebut sebagai lautan di bulan (walau tidak memiliki air).

Baca juga: Pasang Surut: Akibat Gravitasi Matahari dan Bulan terhadap Bumi

 

Terdapat gempa

Bulan adalah benda luar angkasa yang aktif. Walau tidak seaktif bumi, aktivitas inti bulan dapat mengakibatkan gempa. Gempa bulan dapat terasa hingga permukaannya, dan bisa berlangsung dalam waktu 10 menit.

Gempa bulan juga kerap kali mengakibatkan permukaannya mengalami retakan kecil dan mengeluarkan gas.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi