KOMPAS.com - Geopolitik berasal dari bahasa Yunani politeia yang artinya kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri.
Sementara dalam bahasa Inggris, politics merupakan rangkaian asas, keadaan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi (2007) oleh Kaelan, geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional.
Geopolitik di dorong oleh aspirasi nasional geografik suatu negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung atau tidak langsung kepada sistem politik suatu negara.
Politik merupakan suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan, dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu sesuai kehendak.
Indonesia memiliki unsur kekuatan dan kelemahan. Kekuatan negara Indonesia adalah posisi dan keadaan geografi yang strategis serta kekayaan sumber daya alam.
Sedangkan, kelemahan negara Indonesia adalah wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa dan satu tanah air.
Baca juga: Wawasan Nusantara: Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan
Teori geopolitik
Beberapa teori geopolitik menurut para ahli, yaitu:
- Menurut Rudolf Kjellen
Geopolitik adalah seni dan praktek penggunaan kekuasaan poliyik atas suatu wilayah tertentu. Secara tradisi, istilah tersebut diterapkan terutama terhadap dampak geografi pada politik.
- Menurut Hagget
Geografi politik menhadi cabang geografi, diartikan sebagai aspek keruangan pemerintahan atau kenegaraan yang meliputi hubungan regional dan internasional.
- Menurut Frederich Ratzel
Negara identik dengan ruang yang ditempati oleh masyarakat. Makin luas ruang idup maka negara akan semakin bertahan, kuat, dna maju.
Wawasan Nusantara
Wawasan berasal dari kata 'wawas' yang artinya pandangan, tinjauan, atau pengelihatan. Wawasan memiliki akar kata 'mawas' memiliki arti memandnag, meninjau, atau melihat. Sedangkan, wawasan dapat diartikan cara pandang, cara tinjau, dan cara melihat.
Nusantara biasanya dipakai untuk menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau Indonesia yang letaknya di antara Samudera Pasifik dan Samudera Indonesia serta di antara benua Asia dan Australia.
Dikutip dari buku Wawasan Nusantara (2020) oleh Sri Widayarti, wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa tentang diri dan lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falfasah dan sejarah bangsa sesuai dengan posisi serta kondisi geografi negara untuk mencapai tujuan atau cita-cita nasional.
Peran wawasan nusantara yaitu membimbing bangsa Indonesia dalam penyelenggaraan kehidupannya serta sebagai rambu-rambu dalam perjuangan mengisi kemerdekaan.
Selain itu, wawasan nusantara juga memiliki peran membina persatuan dan kesatuan dalam segenap aspek kehidupan bansga dan negara dalam mencapai tujuan dan cita-citanya.
Wawasan nasional ada karena dibentuk dan dijiwai oleh paham-paham kekuasaan yang dianutnya. Paham ini adalah cerita perjalanan bangsa-bangsa bear di dunia seperti Jerman, Prancis, Rusia, dan bangsa lainnya.
Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional Indonesia dalam mmebangun pandangan geopolitk bangsa. Sehingga wawasan nusantara merupakan penerapan teori geopolitik bangsa Indonesia.
Baca juga: Asas-Asas Wawasan Nusantara
Paham-paham kekuasaanBerikut teori-teori paham kekuasaan:
- Pemikiran Machiavelli
Machiavelli adalah seorang filsuf abad XVII di bidang politik dan kenegaraan. Machiavelli menulis sebuah buku berjudul The Prince yang berisi pesan cara membentuk kekuatan politik yang besar agar suatu negara berdiri dengan kokoh.
Suatu negara akan bertahan apabila menerapkan dalil-dalil sebagai berikut:
- Segala cara dihalalkan dalam merebut dan mempertahankan keukasaan.
- Mempertahankan suatu rezim, politik adu domba adalah sah.
- Dalam dunia politik yang kuat pasti yang bertahan dan menang.
- Pemikiran Napoleon Bonaparte
Napoleon Bonaparte memiliki pendapat bahwa perang di masa depan adalah perang yang menguras dan mengerahkan seala daya upaya dan kekuatan nasional. Ia juga berpendapat bahwa kekuatan politik harus didampingi oleh kekuatan logistik dan ekonomi nasional.
Pada zaman Napoleon, terjadi invasi militer yang besar terhadap negara tetangga sekitar Perancis dan akhirnya dia tersandung di Rusia. Keruntuhan Napoleon terjadi karena tiga postlat Machiavelli yang diimplementasikan dirinya dengan sempurna dan menjadi bumerangnya sendiri.
- Pemikiran Jendral Clausewitz
Jendral Clausewitz bergabung pada era Napoleon dan menjadi penasehat militer Staf Umum tentara Negara Rusia. Jendral Clausewitz menulis buku tentang perang yang berjudul Vom Kriege.
Ia berpendapat bahwa perang adalah kelanjutan politik dengan cara lain dan perang itu sah saja jika untuk mencapai tujuan nasional suatu bangsa. Pemikiran ini mendorong dan membenarkan Prusia berekspansi dan menimbulkan Perang Dunia I dengan kekalahan pihak Prusia.
Baca juga: Aspek Pancagatra dalam Wawasan Nusantara
- Pemikiran Lucian W. Pye dan Sidney
Dilansir dari buku Political Culture and Political Development (2015), mereka beranggapan ada unsur-unsur subyektivitas dan psikologis dalam tatanan dinamika kehidupan politik suatu bangsa.
Kemantapan sistem politik dapat dicapai jika memiliki akar pada kebudayaan politik bangsa yang bersangkutan. proyeksi eksistensi kebudayaan politik tidak semata-mata ditentukan oleh kondisi objektif tapi juga subjektif dan psikologis.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.