KOMPAS.com – Peta tematik adalah peta yang menggambarkan pola geografis suatu subyek atau tema tertentu di sebuah wilayah geografis. Peta ini biasanya menggunakan simbol peta untuk menggambarkan obyek tertentu.
Obyek yang digambarkan adalah obyek yang tidak terlihat dengan alami seperti suhu, bahasa, atau populasi. Hal ini berbeda dengan peta umum yang lebih fokus pada lokasi di mana obyek yang digambarkan berupa obyek fisik seperti sungai, jalan, dan bangunan.
Dalam peta tematik masih terdapat infomasi mengenai lokasi seperti nama deerah, nama sungai, dan sebagainya untuk mempermudah pembaca mengetahui wilayah geografis yang dipetakan.
Kegunaan Peta Tematik
Kegunaan peta tematik yang paling umum adalah untuk menggambarkan sebaran fenomena secara geografis. Fenomena yang dipetakan ini membuat peta tematik memiliki infomasi yang spesifik.
Fenomena paling umum yang biasa dipetakan yaitu curah hujah, kepadatan penduduk, sebaran permukiman dan sebagainya.
Dikutip dari situs maptive.com, peta tematik pada umumnya digunakan untuk, sebagai berikut:
Baca juga: Jenis-Jenis Peta dan Contohnya
Melihat sebaran informasi secara spasial atau keruanganSebagai contoh peta persebaran tambang batu bara di Indonesia. Peta ini memberikan informasi mengenai titik lokasi petambangan batu bara di Indonesia dengan pasti.
Contoh lainnya yaitu peta kepadatan penduduk. Peta ini memberikan informasi mengenai tingkat kepadatan penduduk di suatu wilayah, misalnya Jawa Tengah.
Data digambarkan atau diberi simbol warna dengan tingkat kecerahan berbeda. Fungsi perbedaan kecerahan warna adalah untuk menunjukkan tingkat kepadatan penduduk.
Contoh warna merah tua untuk tingkat kepadatan penduduk tinggi dan merah muda untuk tingkat yang rendah.
Melihat pola dan trend geografis yang terdapat pada dataContoh peta persebaran permukiman penduduk. Peta ini menunjukkan titik lokasi permukiman penduduk di suatu wilayah. Selain itu, dari peta kita juga dapat melihat pola permukiman di wilayah tersebut.
Membentuk pola linier, memanjang mengikuti jalan, atau membentuk pola radial (tersebar) karena berada di daerah pegunungan.
Baca juga: Manfaat Membuat Peta Minda (Mind Mapping)
Jenis-jenis Peta Tematik
Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, jenis peta tematik yang biasanya digunakan, yaitu:
Peta ChoroplethJenis peta tematik yang digunakan untuk menyajikan data di wilayah secara geografi dengan warna yang berbeda. Data yang disajikan berupa data secara general (umum/rata-rata) yang sudah digolongkan kedalam kelas-kelas atau tingkatan.
Tiap kelas nantinya disimbolkan dengan warna yang berbeda-beda. Kelas tertinggi biasanya mengunakan warna terang, dan kelas yang rendah menggunakan warna gelap.
Peta ini dapat digunakan untuk mengukur kepadatan penduduk, jumlah penduduk dan data kependudukan lain seperti pendidikan, pendapatan dan sebagainya.
Peta TitikPeta dengan simbol titik ini bertujuan untuk mengetahui persebaran suatu fenomena. Simbol titik yang terdapat pada peta dapat menunjukkan lokasi obyek yang sebenarnya.
Peta titik juga dapat digunakan untuk mengetahui kepadatan suatu obyek yang digambarkan pada peta. Wilayah yang penuh dengan simbol titik berarti memiliki tingkat kepadatan tinggi.
Peta IsoplethPeta Isopleth menggunakan simbol warna dan tingkat kecerahan warna (shade warna) tersebut untuk mewakili data atau infomasi yang ingin kita sampaikan.
Bedanya dengan peta choropleth, yaitu data tidak dibedakan oleh batas wilayah seperti desa, kecamatan dan sebagainya.
Pembagian wilayah data pada peta isopleth menggunakan garis kontur, yang sekaligus berfungsi sebagai tanda perubahan kelas atau tingkatan suatu data.
Baca juga: Syarat-Syarat Pembuatan Peta
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.