Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian dan Contoh Homonimi, Polisemi, Sinonimi, Antonimi, Hiponimi

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi huruf
Penulis: Nadya Anjani
|
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

 

KOMPAS.com - Homonimi, polisemi, sinonimi, antonimi, dan hiponimi merupakan wujud dari relasi makna.

Relasi makna adalah hubungan antara makna dari satu kata dengan kata lainnya dalam suatu bahasa.

Apa sajakah pengertian dan contoh dari relasi makna itu? Berikut penjelasannya yang dikutip dari buku Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguistik (2009) karya Kushartanti, dkk:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Homonimi

Menurut Kridalaksana dalam buku Kamus Linguistik (2008), homonimi adalah hubungan antara kata yang ditulis dan/atau dilafalkan sama seperti kata lain, tetapi maknanya berbeda. Homonimi mencakup homograf dan homofon.

Homograf

Jika dua kata memiliki penulisan sama, tetapi maknanya berbeda, disebut homograf.

Contoh homograf, yaitu kata “tahu” yang berarti makanan berbahan dasar kedelai, dan kata “tahu” yang bermakna paham.

Contoh lainnya kata “buku” yang bermakna kitab, dengan kata “buku” yang bermakna tempat pertemuan dua ruas.

Baca juga: Perbedaan Sinonim dan Antonim

Homofon

Jika dua kata memiliki pelafalan sama, tetapi maknanya berbeda, disebut homofon.

Contoh homofon, yaitu “ke ranjang” yang menunjukkan perpindahan ke tempat tidur, dan “keranjang” yang berarti sebuah alat.

Polisemi

Merupakan hubungan antara kata atau frasa yang memiliki makna berbeda. Jika dicari dalam kamus, kata yang berpolisemi berada dalam satu entri yang sama, dengan beberapa penjelasan.

Contoh polisemi, yaitu kata “sumber” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang berarti: 1) tempat keluar (air atau zat cair); sumur, 2) asal, 3) tempat sesuatu yang banyak.

Contoh lainnya adalah frasa “kambing hitam”, yang berarti kambing berwarna hitam, dan orang yang dipersalahkan.

Sinonimi

Adalah pasangan kata yang memiliki makna sama atau mirip.

Sinonimi dikenal juga sebagai persamaan kata. Contoh sinonimi, yakni kata “bini” dengan “istri”, “bohong” dengan “dusta”, serta “angka” dengan “nomor”.

Baca juga: Cara Penulisan Huruf Kapital Bahasa Indonesia

Antonimi

Berbeda dengan sinonimi, antonimi adalah pasangan kata yang memiliki makna bertentangan atau berkebalikan. Antonimi sering juga disebut lawan kata.

Contoh antonimi adalah kata “panas” dengan “dingin”, “jantan” dengan “betina”, dan “suami” dengan “istri”.

Hiponimi

Hiponim adalah hubungan dalam semantik antara makna spesifik dan makna generik. Sebuah kelompok kata disebut berhiponimi dengan suatu kata, apabila maknanya tercakup dalam kata tersebut.

Sebaliknya, kata bersifat umum yang maknanya mencakup kata lebih spesifik disebut hiperonim.

Contoh hiponim adalah anggrek dengan bunga. Anggrek merupakan jenis bunga, sehingga makna kata “anggrek” tercakup dalam makna kata “bunga”.

Contoh lainnya, kata “kucing”, “sapi”, dan “kambing” yang merupakan hiponim dari kata “binatang”.

Sementara, “bunga” yang memiliki makna umum merupakan hiperonim dari “anggrek”, “tulip”, “teratai”, dan lain-lain. Hubungan kata “anggrek”, “tulip”, dan “teratai” disebut sebagai kohiponim dari kata “bunga”.

Baca juga: Pentingnya Sistem Ejaan pada Bahasa Indonesia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi