Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kesetaraan Gender itu Penting?

Baca di App
Lihat Foto
Freepik.com
Ilustrasi kesetaraan gender
|
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

KOMPAS.com – Isu kesetaraan gender bukan lagi hal baru untuk dibahas. Pasalnya, isu ini sudah mulai masuk dan merebak di Indonesia sejak 1990-an.

Meski begitu, tak sedikit masyarakat yang menganggap kesetaraan gender merupakan tindakan atau kampanye dalam menomorsatukan perempuan.

Hal ini disebabkan kurangnya sumber informasi dan pengetahuan seputar kesetaraan gender di kalangan masyarakat.

Padahal pengetahuan mengenai kesetaraan gender penting untuk diketahui, dipahami, dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Mengapa kesetaraan gender itu penting?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesetaraan gender

Kesetaraan gender adalah kesetaraan kondisi laki-laki dan perempuan untuk mendapatkan kesempatan, hak, manfaat, dan akses yang sama sebagai manusia, untuk berperan dan berpartispasi dalam kegiatan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan nasional, serta kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan tersebut.

Baca juga: Apa Bedanya Jenis Kelamin dengan Gender?

Dilansir dari jurnal Urgensi Undang-Undang tentang Kesetaraan dan Keadilan Gender (2014) karya Sali Susiana, kesetaraan gender tidak dipengaruhi oleh seksualitas atau jenis kelamin.

Sehingga kesetaraan gender merupakan suatu kondisi dan perlakuan yang adil terhadap perempuan dan laki-laki.

Dilansir dari buku Gender Skateboard: Kekuatan Spirit Gender dalam Rumah Tangga (2011) karya Erna Surjadi, kesetaraan gender mengangkat persamaan akses, peluang partisipasi kontrol, dan manfaat yang sama antara pria dan wanita.

Oleh karena itu, kesadaran tentang isu kesetaraan gender merupakan hal yang perlu dicapai.

Urgensi kesetaraan gender

Dikutip dari situs resmi United Nation Women, ada banyak kasus diskriminasi terhadap perempuan yang membatasi hak-hak mereka di ruang privat maupun publik.

Mengingat hal tersebut merupakan salah satu pelanggaran hak asasi manusia yang paling banyak terjadi di dunia, tindakan penghapusan kekerasan berbasis gender menjadi prioritas yang perlu dilakukan, guna menghilangkan akar penyebab diskriminasi.

Baca juga: Perempuan dalam Angka, Sudahkah Perempuan Setara dengan Laki-laki?

Berdasarkan data dari 87 negara, 1 dari 5 perempuan dan anak perempuan di bawah usia 50 tahun mengalami kekerasan fisik dan/atau seksual oleh pasangan intimnya.

Selain itu, praktik berbahaya, seperti pernikahan dini, juga telah menghilangkan masa kanak-kanak milik 15 juta anak perempuan di bawah usia 18 tahun, yang terjadi di tiap tahunnya.

Dilansir dari buku Urgensi Kesetaraan Gender di Papua (2021) karya Yanuarius You, kemiskinan menjadi penyebab langsung terjadinya kekerasan gender.

Perempuan di keluarga berpendapatan rendah, secara ekonomi mempunyai sedikit akses atas fasilitas pendidikan, mengalami kemiskinan, dan kekerasan.

Di Indonesia sendiri, Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mencatat jumlah laporan kasus kekerasan seksual terhadap perempuan terus meningkat tiap tahunnya.

Tujuan kesetaraan gender

Selain karena hal-hal yang telah disebutkan di atas, kesetaraan gender memiliki beberapa tujuan, yakni:

  1. Menghapus segala bentuk kekerasan, pelecehan, dan eksploitasi yang sering dialami perempuan
  2. Mengakhiri segala bentuk diskriminasi yang kerap terjadi di rumah tangga maupun lingkungan kerja
  3. Mendapat hak atas kepemilikan suatu barang
  4. Memiliki hak atas pendidikan yang sama
  5. Memiliki kebebasan untuk berpartisipasi dalam kehidupan politik, sosial, dan ekonomi
  6. Menghargai perawatan yang tidak dibayar dan mempromosikan tanggung jawab domestik bersama.

Kesimpulannya, kesetaraan gender penting demi menjunjung persamaan hak sebagai manusia antara perempuan dan laki-laki, juga untuk menghilangkan segala bentuk diskriminasi, kekerasan, serta pelecehan yang sering dialami perempuan.

Baca juga: Isi Keputusan Presiden Nomor 181 Tahun 1998

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi