Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persilangan Dihibrid Hukum II Mendel

Baca di App
Lihat Foto
bio.libretexts.org
Ilustrasi persilangan dua sifat tidak saling memengaruhi pada persilangan dihibrid, sesuai dengan hukum II Mendel
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com – Dalam persilangan dihibrid dominan resesif, jika f1 disilangkan sesamanya, maka akan diperoleh fenotipe f2 dengan perbandingan 9:3:3:1. Namun, apa yang dimaksud dengan persilangan dihibrid?

Pengertian persilangan dihibrid

Persilangan dihibrid adalah persilangan antara dua indvidu dengan dua sifat yang berbeda.

Dilansir dari Microbe Notes, persilangan dihibrid lebih kompleks daripada persilangan monohibrid karena melibatkan lebih dari dua sifat genetik sehingga orang tua dapat berupa homozigot maupun heterozigot.

Persilangan dihibrid dilandasi oleh hukum II Mendel atau hukum asotasi tentang persilangan bebas yang berbunyi:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Pada pembentukan gamet, setiap gen dapat bergabung atau berasortasi secara bebas”.

Baca juga: Perbedaan Antara Hukum Mendel 1 dan 2

Artinya, kedua sifat pada persilangan dihibrid tidak memengaruhi satu sama lain dan bisa diekspresikan secara bebas.

Hal ini membuktikan bahwa gen terpisah pada lokus kromosom yang terpisah atau pada kromosom yang berbeda. Sehingga, kedua gen tidak terhubung.

Orangtua persilangan dihibrid

Seperti yang dikatakan di atas, orangtua persilangan dihibrid dapat berupa dua inividu yang homozigot ataupun heterozigot. Intinya, kedua orangtua harus memiliki dua sifat yang berbeda satu sama lain.

Keturunan persilangan dihibrid

Seperti persilangan monohibrid, keturunan persilangan dihibrid dapat berupa keturunan pertama (F1) dan keturunan kedua (F2). Bedanya, keturunan persilangan dihibrid lebih banyak dengan variasi fenotipe yang lebih tinggi.

Baca juga: Persilangan Intermediet: Sejarah, Pengertian, dan Contohnya

Contoh persilangan dihibrid

Contoh persilangan dihibrid adalah persilangan dihibrid dominan resesif atau persilangan homozigot.

Misalnya, tanaman berbiji bulat dan kuning dengan sifat dominan (YYRR) disilangkan dengan tanaman berbiji hijau dan kisut dengan sifat resesif (yyrr).

Pada persilangan tersebut, terdapat dua sifat yang berbeda yaitu tekstur dan warna biji.

Keturunan pertama (F1)

Hasil persilangan antara dua individu yang mempunyai sifat beda tersebut adalah gamet heterozigot YyRr.

Dilansir dari Lumen Learning, semua keturunan pertama (F1) dari persilangan tersebut adalah 100 persen tanaman berbiji kuning dan dan bulat dengan fenotipe YyRr.

Baca juga: Praktikum Percobaan Persilangan Monohibrid dengan Kancing

Keturunan kedua (F2)

Jika F1 disilangkan sesamanya, maka akan diperoleh fenotipe keturunan kedua (F2) yang sesuai dengan hukum II Mendel.

Dilansir dari Biology LibreTexts, perbandingan sifat F2 pada persilangan dihibrid dinyatakan dalam rasio fenotipe 9:3:3:1. Untuk memahaminya, berikut adalah kotak punnett persilangan F1!

Dari kotak punnett tersebut terlihat bahwa persilangan dihibrid menghasilkan kemungkinan 12 gamet dengan perbandingan fenotipe 9:3:3:1.

Artinya, persilangan tanaman berbiji kuning dan bulat (YYRR) dengan tanaman berbiji hijau dan kisut (yyrr) akan menghasilkan keturunan kedua (F2) berupa:

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi