KOMPAS.com - Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan besar di Nusantara. Kerajaan ini mencapai kejayaannya pada masa pemerintahan Balaputradewa, sekitar 850 Masehi.
Sebagai salah satu kerajaan terbesar di Nusantara, Sriwijaya pernah menjadi penguasa jalur perdagangan laut antara India dan China.
Tidak hanya itu, daerah kekuasaan Sriwijaya mencakup banyak daerah. Mulai dari Sumatera, Kepulauan Riau, Bangka, Singapura, hingga Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Penyebab runtuhnya Kerajaan Sriwijaya
Setelah beberapa abad berjaya, Kerajaan Sriwijaya mulai mengalami kemunduran.
Penyebab kemunduran Kerajaan Sriwijaya adalah serangan dari Kerajaan Colamandala dari India bagian selatan pada 1024.
Penyebab lainnya ialah serangan tentara Singasari pada 1275 dalam Ekspedisi Pamalayu.
Baca juga: Perkembangan dan Kemunduran Kerajaan Sriwijaya
Dikutip dari buku Nilai-nilai Lingkungan Hidup pada Prasasti Talang Tuwo Perspektif Komunikasi Lingkungan (2021) oleh Yenrizal, berikut beberapa faktor penyebab kemunduran Kerajaan Sriwijaya:
- Kerajaan Sriwijaya sering diserang oleh Kerajaan Colamandala yang dipimpin Raja Rajendracoladewa dari India.
- Banyak kerajaan taklukan Sriwijaya memisahkan diri, seperti Kerajaan Pahang, Sunda, Jambi, Kelantan, dan Ligor.
- Sriwijaya terdesak oleh perkembangan kerajaan di Thailand yang memperluas pengaruhnya di kawasan Semenanjung Malaya.
- Tersudut oleh pengaruh Kerajaan Singasari yang telah menjalin hubungan baik dengan Kerajaan Melayu di Jambi.
- Sriwijaya diserang oleh Raja Dharmawangsa pada 990 Masehi.
- Mundurnya sektor ekonomi dan perdagangan. Karena beberapa pelabuhan penting melepaskan diri dari Sriwijaya.
- Kesuksesan Kerajaan Singasari dalam melakukan Ekspedisi Pamalayu.
- Mulai berkembangnya pengaruh kerajaan Islam, yakni Samudera Pasai.
- Militer Sriwijaya melemah, sehingga beberapa wilayah taklukan melepaskan diri, seperti Sumatera dan Semenanjung Malaya.
- Ditaklukan oleh Majapahit, disebabkan oleh serangan Adityawarman atas perintah Gajah Mada pada 1477.
Menurut Noor Hidayati dan Huriyah dalam buku Manusia Indonesia, Alam, dan Sejarahnya (2021), penyebab lain runtuhnya Kerajaan Sriwijaya ialah perubahan kondisi alam.
Pusat Kerajaan Sriwijaya makin jauh dari pantai, akibat pengendapan lumpur.
Pendangkalan yang terjadi di kawasan Sungai Musi, menyebabkan air laut kian jauh, karena terbentuknya sejumlah daratan baru.
Baca juga: Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Maritim Terbesar di Nusantara
Dilansir dari buku Kehidupan Masyarakat pada Masa Praaksara, Masa Hindu Buddha, dan Masa Islam (2019) oleh Tri Worosetyaningsih, awalnya letak pusat Kerajaan Sriwijaya berada di tepi pantai.
Hal ini memudahkan Sriwijaya menjalin hubungan dengan wilayah sekitar maupun memantau kedatangan musuh.
Namun, karena wilayahnya menjauh, Sriwijaya kian kesulitan memantau kedatangan musuh dan melaksanakan kegiatan ekonomi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.