Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Ikan Air Tawar yang Biasa Dikonsumsi 

Baca di App
Lihat Foto
PIXABAY/ SASIWIMON PHETAWUT
Ikan nila atau tilapia.
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Ikan air tawar adalah ikan yang menghabiskan sebagai atau seluruh hidupnya di air tawar. 

Habitat ikan air tawar kebanyakan berada di danau, karena memiliki salinitas kurang dari 0,05 persen. 

Lingkungan air tawar tentu berbeda dengan lingkungan ari laut. Untuk bertahan di air tawarm ikan membutuhkan adaptasi fisiologis untuk menjaga keseimbangan konsentrasi ion tubuh. 

Dikutip dari buku Fisk i Ferskvann (Fish in Freshwater) (1987) oleh Reidar Borgstrom dan Lars Hansen, secara fisiologis, ikan air tawar berbeda dengan ikan laut dalam beberapa aspek. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misalnya, pada insang ikan air tawar harus mamu mendifusikan air sembari menjaga kadar garam dalam cairan tubuh secara simultan. 

Adaptasi pada bagian sisik ikan juga memainkan peran penting, contohnya ikan air tawar yang kehilangan banyak sisik akan mendapatkan kelebihan air yang berdifusi ke dalam kult, sehingga menyebabkan kematian pada ikan. 

Karakteristik lainnya adalah ginjal air tawar yang berkembang secara baik. Ginjal ikan air tawar berukuran besar karena banyak air yang melewatinya. 

Baca juga: Apakah Ikan Arapaima Berbahaya?

Berikut jenis-jenis ikan air tawar yang biasa dikonsumsi, yaitu:

Ikan bawal 

Ikan bawal termasuk spesies asli Indonesia yang memiliki daya adaptasi tinggi dan mudah dibudidayakan. 

Ikan bawal memiliki potensi besar untuk dikembangkan baik di dalam maupun luar negeri. 

Beberapa negara konsumen utama ikan bawal yaitu Jepang, Taiwan, China, dan Kanada. 

Ikan bawa memiliki beberapa kelebihan, seperti ukuran yang besar, daging yang tebal dan gurih, serta tidak terlalu banyak duri. 

Ikan nila 

Ikan konsumsi air tawar yang berasal dari Afrika bagian timur adalah ikan nila. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Nile Tipalia. 

Ikan nila memiliki panjang sekitar 30 sentimeter dengan bentuk tubuh memanjang dan pipih ke samping dan warna putih kehitaman atau merah. 

Ikan nila tergolong omnivora atau pemakan segala, sehingga bisa diberi pangan apa saja asalkan sesuai dengan besar mulutnya. 

Baca juga: Alat yang Digunakan Nelayan Modern untuk Menangkap Ikan

Ikan patin 

Dikutip dari situs resmi Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Buleleng, jenis ikan patin merupakan jenis ikan konsumsi air tawar berbadan panjang berwarna putih perak dengan punggung berwarna kebiruan. 

Ikan patin dikenal sebagai komoditas dengan untung besar, karena memiliki harga jual tinggi. 

Ikan lele 

Ikan lele terkenal dengan tubuh yang licin dan memanjang. Tidak bersisik dengan sirip punggung. Kepalanya keras menjulang di bagian atas dengan mata kecil dan mulut yang lebar. 

Lele memiliki alat pernapasan tambahan yaitu modifikasi dari busur insangnya. Ikan lele termasuk salah satu ikan konsumsi air tawar yang paling banyak dicari dan dikonsumsi.

Baca juga: Proses Pengolahan Ikan hingga Dikonsumsi Masyarakat

Ikan mujair 

Ikan mujair merupakan ikan konsumsi air tawar dengan badan pipih berwarna abu-abu, coklat, dan hitam. 

Ikan ini berasal dari perairan Afrika dan pertama kali ditemukan oleh Bapak Mujair di muara sungai Serang, Blitar, Jawa Timur, Indonesia pada tahun 1939. 

Jenis ikan ini memiliki panjang maksimal 40 sentimeter. Sentra perikanan ini ada di Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera, dan Kalimantan. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi