KOMPAS.com - Dalam suatu kalangan, kita sering menemukan orang-orang yang bersikap seperti mereka mempunyai kualitas atau posisi lebih tinggi daripada lainnya. Sikap ini disebut sebagai elitisme.
Elitisme merupakan sebuah ideologi di mana ada pembagian kalangan yang berdasarkan kualitas dari kemampuan, kecerdasan, maupun keterampilan khusus. Meskipun, tidak jarang berdasarkan dari status seseorang.
Jika kualitas dari suatu kalangan makin tinggi, maka keberadaan mereka makin memengaruhi dan mendominasi kalangan yang berada di bawah mereka.
Berdasarkan dari buku Concepts and Theories of Modern Democracy (2002) oleh Anthony Harold Birch, ideologi ini bersifat homogen karena dalam satu kalangan, anggotanya memiliki kesamaan dalam latar belakang atau tujuan yang sama.
Biasanya, mereka yang disebut sebagai elite, jika memiliki kualitas kemampuan yang lebih dominan atau relatif kekuasaannya lebih kuat daripada lainnya.
Baca juga: Pranata Sosial: Pengertian, Unsur, Fungsi, dan Macamnya
Dampak elitisme
Adanya ideologi elitisme menyebabkan kesenjangan sosial di masyarakat umum karena banyaknya perbedaan.
Jika kalangan elite ini lebih bersifat homogen, maka masyarakat umum lebih ke heterogen. Artinya, banyak perbedaan dalam masyarakat umum, tetapi tetap setara atau menerima satu sama lain.
Kesenjangan sosial yang dirasakan oleh masyarakat umum berasal dari para kalangan elite yang mendominasi atau bersikap kurang acuh.
Baca juga: Penyebab Terjadinya Perubahan Sosial Budaya di Masyarakat
Contoh Elitisme
Ideologi elitisme ini bisa kita temui dalam berbagai macam permasalahan dan sikap masyarakat di Indonesia, seperti:
- Permasalahan online learning di Indonesia yang belum merata ke anak-anak tidak mampu, hanya bisa ke anak-anak yang mampu, terutama dari menengah atas.
- Kalangan atas yang memiliki lingkungan sendiri dan tertutup terhadap publik.
- Masih adanya rasialisme terhadap suatu kalangan tertentu yang menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial.
- Masih ada keterbatasan pada pelajar kalangan menengah bawah dalam melanjutkan pendidikan, berbeda dengan pelajar kalangan menengah atas yang mampu melanjutkan pendidikan.
Bisa disimpulkan kalau ideologi ini bukan hal baru terjadi di Indonesia karena masih banyak orang yang menanamkan ideologi ini secara langsung maupun tidak langsung.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.