KOMPAS.com - Mobilitas sosial berkaitan dengan kepemilikan status seseorang. Status ini meliputi jabatan, keturunan, kondisi ekonomi, pendidikan, dan lainnya.
Contoh mobilitas sosial adalah seorang guru yang naik jabatan menjadi kepala sekolah, serta perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Pengertian mobilitas sosial
Mobilitas sosial adalah perpindahan seseorang atau kelompok dari suatu strata sosial ke strata sosial lainnya.
Menurut Trisni Andayani, dkk dalam buku Pengantar Sosiologi (2020), mobilitas sosial adalah proses perubahan, pergeseran, peningkatan, atau penurunan status serta peran seseorang atau kelompok.
Proses ini sering juga disebut gerak sosial. Karena terjadi perpindahan atau pergerakan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya.
Kimball Young dan Raymond W. Mack mendefinisikan mobilitas sosial sebagai suatu gerakan dalam struktur sosial, yakni pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok.
Baca juga: Bentuk Mobilitas Sosial dan Contohnya
Faktor yang memengaruhi mobilitas sosial
Ada beberapa faktor yang memengaruhi mobilitas sosial di masyarakat. Secara umum, faktor tersebut bisa bersifat individual maupun struktural.
Berikut penjelasannya:
Perubahan kondisi sosialDilansir dari buku Knowledge Management (2021) karangan Sedarmayanti dkk, salah satu faktor yang memengaruhi mobilitas sosial adalah perubahan kondisi sosial.
Mobilitas sosial, seperti perubahan struktur kasta dan kelas, bisa terjadi karena adanya perubahan dari dalam dan luar masyarakat.
Ekspansi teritorial dan gerak populasiAdanya perpindahan penduduk yang cepat turut memengaruhi mobilitas sosial. Contohnya transmigrasi dan perkembangan daerah perkotaan.
Pembagian kerjaMobilitas sosial sangat mungkin dipengaruhi oleh besarnya pembagian kerja.
Apabila tingkat pembagian kerjanya tinggi, mobilitasnya akan melemah dan menyulitkan seseorang untuk bergerak dari satu strata ke strata lain. Begitu pula sebaliknya.
Baca juga: Jenis dan Dampak Mobilitas Sosial
Tingkat kelahiranKelompok masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi dan berpendidikan rendah, cenderung memiliki tingkat kelahiran yang tinggi.
Sementara masyarakat yang berada di kelas sosial lebih tinggi, cenderung membatasi tingkat reproduksi dan kelahiran.
Dikutip dari buku Analisis Kebijakan Pendidikan (2021) oleh Sukarman Purba dkk, situasi politik berpengaruh pada keamanan suatu wilayah.
Tidak stabilnya kondisi politik dapat menyebabkan penduduk suatu negara atau kota pindah sementara ke wilayah yang lebih aman. Ini mendorong terjadinya mobilitas sosial.
KependudukanJumlah penduduk menjadi salah satu faktor yang memengaruhi mobilitas sosial. Misalnya transmigrasi untuk kawasan perkotaan yang sudah sangat padat.
Faktor strukturalMerupakan kesempatan seseorang untuk menempati suatu kedudukan. Faktor ini berkaitan dengan struktur pekerjaan serta perbedaan tingkat kelahiran.
Baca juga: Kedudukan Mobilitas Sosial Horizontal dan Vertikal
Keadaan ekonomiFaktor ini juga berpengaruh pada mobilitas sosial.
Jika keadaan ekonomi masyarakat cenderung menguntungkan, kesempatan untuk mengubah status sosialnya lebih terbuka lebar. Sebaliknya, apabila kondisi ekonominya kurang baik, masyarakat kian kesulitan untuk mengubah status sosialnya.
Faktor individuTerakhir, faktor yang memengaruhi mobilitas sosial adalah diri individu itu sendiri, meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.