Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentuk Adaptasi pada Penguin

Baca di App
Lihat Foto
pixabay.com
Penguin beradaptasi untuk bertahan dalam lingkungan yang sangat dingin
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com – Penguin adalah burung yang tidak bisa terbang. Mereka hidup di Antartika dan daerah sekitarnya yang sangat dingin. Bagaimana cara penguin beradaptasi dengan lingkungannya? Berikut adalah bentuk adaptasi penguin!

Adaptasi morfologi penguin

Penguin melakukan adaptasi morfologi atau struktur tubuh agar dapat bertahan di lingkungan yang dingin.

Lapisan lemak yang tebal

Penguin memiliki tubuh dengan lapisan lemak yang tebal. Lapisan lemak tersebut berfungsi sebagai insulasi yang melindungi penguin dari dingin, sumber produksi panas yang besar, cadangan makanan, dan juga memberikan daya apung ketika penguin menyelam.

Baca juga: Adaptasi: Pengertian Para Ahli, Tujuan, dan Jenisnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekor pendek yang kaku

Dilansir dari BBC, penguin memiliki ekor pendek yang kaku untuk mereka bersandar dan menyeimbangkan tumitnya. Hal tersebut dapat mengurangi kehilangan panas dari kaki penguin ke tanah.

Kaki berselaput

Adaptasi morfologi selanjutnya yang dimiliki oleh penguin adalah kaki berselaput. Walau tidak bisa terbang, kaki berselaput penguin membuatnya menjadi perenang yang andal.

Kaki berselaput penguin dilengkapi dengan cakar yang kuat untuk memudahkan mereka mencengkeram es yang licin.

Sirip pendek dan kaku

Selain kaki berselaput, penguin juga memiliki sirip yang pendek dan kaku untuk membantunya berenang.

Baca juga: Adaptasi Perilaku yang Dilakukan oleh Paus

Bulu yang menghalangi udara dan air

Dalam beradaptasi dengan udara yang dingin dan lingkungan yang basah, penguin mengembangkan bulu yang tidak dimiliki oleh burung lain.

Dilansir dari Ask Nature, bulu penguin terdiri dari dua lapis yaitu bagian luar dan dalam yang menginsulasi udara dan air.

Bulu bagian atas memiliki struktur yang tumpang tindih, membuat bulu penguin tahan terhadap air dan juga udara dingin. Batang bulu penguin juga memiliki otot yang dapat digerakkan.

Penguin menarik bulunya ke bagian dalam untuk menambah insulasi ketika berenang. Sehingga, air tidak masuk ke dalam bulunya.

Warna tubuh yang sesuai dengan lingkungan

Penguin memiliki tubuh dengan dua warna, gelap di bagian punggung dan putih di bagian depan. Hal ini membantu penguin beradaptasi ketika berenang di lautan.

Baca juga: Bentuk Adaptasi dari Burung Elang

Dari atas, penguin tidak akan terlalu terlihat karena punggungnya berwarna gelap seperti air laut. Sedangkan dari bawah, penguin juga tidak akan terlalu terlihat karena tubuh bagian depannya putih seperti warna langit yang cerah.

Adaptasi fisiologi penguin

Memperlambat detak jatung

Penguin melakukan adaptasi fisiologi dengan memperlambat detak jantung ketika menyelam.

Dilansir dari SeaWorld Parks & Entertainment, penguin menurunkan aliran darah dan suhu perifer (tungkai dan kulit) dan tetap mempertahankan suhu normal pada area inti (jantung, vena dalam, dan otot dada).

Hal tersebut membuat penguin dapat menyelam dengan lebih lama dan menghindari penuakit dekompresi saat menyelam.

Kelenjar sekresi garam

Adaptasi fisiologis selanjutnya yang dilakukan oleh penguin adalah mengembangkan kelenjar sekresi garam atau kelenjar supraorbital.

Baca juga: Adaptasi Morfologi Pada Hewan

Kelenjar tersebut terletak di atas mata dan secara aktif mengeluarkan garam dari tubuh penguin. Sehingga, penguin dapat meminum air laut yang asin tanpa mengalami efek buruk.

Adaptasi perilaku penguin

Selain adaptasi morfologis dan fisiologis, penguin juga melakukan adaptasi perilaku untuk bertahan dalam lingkungannya.

Berkumpul dan meringkuk

Pada hari-hari yang sangat dingin, penguin verkumpul dalam kelompok besar dan meringkuk untuk menghangatkan diri.

Dilansir dari National Geographic, individu bergiliran pindah ke bagian dalam kelompok yang lebih terlindungi dari angin dan lebih hangat. Sedangkan individu yang di tengah dan telah merasakan hangat akan bergerak ke bagian luar kelompok. Sehingga, mereka bergantian mendapatkan kehangatan.

Baca juga: Adaptasi Tumbuhan: Definisi, Tujuan, Cara, Macam, dan Contohnya

Merampingkan tubuhnya saat berenang

Penguin juga beradaptasi di air dengan cara merampingkan tubuhnya saat berenang. Hal tersebut memberikan gaya gesek yang lebih kecil. Sehingga, penguin dapat berenang lebih cepat dan bermanuver lebih bebas.

Posisi tidur

Adaptasi perilaku penguin selanjutnya adalah tidur dengan posisi paruh yang diselipkan ke siripnya. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kehilangan panas terutama dari wajah dan lubang hidung penguin.

Menjaga anaknya dari dingin

Penguin bergantian menjaga anaknya yang baru mentas dari dingin. Salah satu induk penguin akan pergi mencari makanan dalam waktu yang lama untuk mencukupi kebutuhan makanan anaknya yang belum bisa masuk ke laut.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi