Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patriarki: Pengertian dan Sejarah Singkatnya

Baca di App
Lihat Foto
Flickr.com/Charlotte Cooper
Ilustrasi patriarki
|
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

KOMPAS.com - Gerakan feminis dan emansipasi wanita banyak dilakukan oleh perempuan di seluruh dunia. Ini dilakukan sebagai upaya mencapai kesetaraan jender. 

Meski begitu, kesetaraan jender belum sepenuhnya tercapai. Karena budaya patriarki masih melekat di masyarakat.

Apa itu patriarki?

Pengertian patriarki

Patriarki adalah sebuah sistem sosial di mana pria lebih dominan daripada perempuan dalam hal otoritas, partisipasi sosial dan politik, dan sebagainya.

Dilansir dari buku Pengantar Gender dan Feminisme (2013) karya Alfian Rokhmansyah, patriarki berasal dari kata “patriarkat”, berarti struktur yang menempatkan laki-laki sebagai penguasa tunggal, sentral, dan lainnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam budaya masyarakat, patriarki memunculkan kesenjangan jender, bahkan masalah sosial yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia.

Hingga saat ini, budaya patriarki masih terjadi di Indonesia.

Baca juga: Apa Bedanya Jenis Kelamin dengan Gender?

Misalnya pemikiran bahwa perempuan tidak perlu sekolah tinggi. Karena pada akhirnya akan hidup sebagai seorang istri yang melayani suami dan bekerja di dapur.

Contoh lainnya, keputusan dalam rumah tangga didominasi atau selalu berasal dari pria, baik suami atau ayah. Tak jarang pula, patriarki menyebabkan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga.

Dikutip dari jurnal The Evolution of Human Sociality (2001) karya Sanderson dan Stephen K, patriarki merupakan hasil konstruksi sosiologis yang diturunkan dari generasi ke generasi.

Konstruksi sosial tersebut kemudian membentuk peranan jender yang menjadi budaya secara turun-temurun.

Sejarah singkat patriarki

Diperkirakan praktik patriarki telah ada sejak milenium kedua sebelum masehi di Babel.

Menurut Gerda Lerner dalam buku The Creation of Patriarchy (1986), saat itu ada pembagian kerja di mana seksualitas perempuan sepenuhnya dikendalikan oleh pria. Ini berkaitan dengan peranan jender dalam konstruksi sosial.

Baca juga: Mengapa Kesetaraan Gender itu Penting?

Gerda Lerner juga menjelaskan bahwa patriarki tidak hanya berupa peristiwa tunggal, melainkan sebagai sistem sosial, patriarki muncul di berbagai belahan dunia pada waktu berbeda.

Dikutip dari buku Foucault, Subjectivity, and Identity: Historical Constructions of Subject and Self (2002) karya Robert M Strozier, dominasi pria terhadap perempuan ditemukan di Timur Dekat Kuno pada 3100 SM (Sebelum Masehi).

Bentuk dominasi tersebut, antara lain pembatasan kapasitas reproduksi perempuan dan pengucilan dari "proses representasi atau konstruksi sejarah".

Sebelum abad ke-19, penjelasan biologis mengenai peran jender menyebut patriarki sebagai "tatanan alam". Ini mengambil kiasan biologis dari ide Charles Darwin mengenai evolusi, dalam bukunya yang berjudul The Origin of Species (1859).

Dalam karya tersebut, Darwin menjelaskan evolusi dari pemahaman biologis yang sekarang menjadi teori ilmiah.

Ahli biologi, seperti Alfred Russel Wallace dengan cepat menerapkan teori milik Darwin kepada umat manusia.

Baca juga: Pengertian Emansipasi Wanita

Penerapan prinsip evolusioner dalam perkembangan manusia dan praktik sosial, disebut Darwinisme sosial. Namun, hal ini tak pernah dipromosikan langsung oleh Darwin,

Dengan memopulerkan gagasan evolusi manusia, apa yang sebelumnya dijelaskan sebagai "tatanan alam" bagi dunia, berubah menjadi "tatanan biologis".

Istilah modern yang menggunakan konsep biologis guna menjelaskan fenomena sosial, disebut sosiobiologi.

Adapun para sosiobolog menggunakan genetika untuk menjelaskan kehidupan sosial manusia, termasuk peran jender.

Dari sudut pandang sosiobiologis, patriarki muncul sebagai akibat biologis yang melekat pada kondisi sosial.

Dilansir dari bukuThe Inevitability of Patriarchy (1973) karya Steven Goldberg, dominasi pria adalah universal manusia, sebagai hasil susunan biologis. Ini pun memajukan interpretasi biologis mengenai dominasi kaum pria.

Salah satu teori sosiobiologis evolusioner yang menjelaskan soal patriarki adalah prinsip Bateman.

Baca juga: Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan

Secara garis besar, prinsip ini menjelaskan bahwa patriarki dimulai dengan pandangan bahwa perempuan hampir selalu menginvestasikan lebih banyak energi untuk menghasilkan keturunan, dibanding laki-laki.

Sebagai hasilnya, perempuan menjadi sumber daya yang kerap diperebutkan kaum adam.

Salah satu preferensi wanita yang terpenting dalam memiliki pasangan ialah pria mana yang mengontrol lebih banyak sumber daya untuk membantu dirinya serta keturunannya.

Sehingga hal ini menyebabkan pria menjadi lebih kompetitif dan berhasil dalam mendapatkan sumber daya untuk bersaing dengan laki-laki lainnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi