Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Cara Mencegah Erosi

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Gischa Prameswari
Ilustrasi cara mencegah erosi
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Erosi adalah pengikisan dan penguraian suatu material menjadi partikel-partikel tunggal yang kemudian terangkut melalui tenaga erosi, seperti air, angin, dan es. 

Di daerah tropis yang lembab seperti Indonesia, air menjadi penyebab utama terjadinya erosi. Dilansir dari situs Earth Eclipse, lebih dari satu miliar ton tanah lapisan atas hilang setiap tahunnya karena erosi. 

Erosi tanah tidak hanya menghilangkan lapisan tanah atas yang berharga tetapi juga menyebabkan polusi di saluran air, tanah longsor, dan peningkatan risiko banjir. Dengan adanya hal tersebut diperlukan pengendalian erosi. 

Pengendalian erosi merupakan kegiatan mencegah erosi. Kontrol erosi yang efektif dapat membantu mencegah limpasan permukaan, yang pada gilirannya mencegah hilangnya tanah, polusi air, dan hilangnya habitat satwa liar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Tanaman Teh Dapat Menahan Erosi

Berikut beberapa cara mencegah erosi, sebagai berikut: 

Metode ini melibatkan penanaman tanaman dengan akar dalam yang dapat menahan tanah di tempatnya. 

Hal ini sangat penting di daerah yang lebih rentan terhadap erosi seperti sungai, lereng bukit dan di sepanjang sungai.

Tanaman vegetatif menghambat aliran air karena batangnya tebal yang terkonsentrasi padat. Penghalang ini menyebarkan limpasan air untuk mengalir perlahan melewatinya tanpa erosi.

Tanaman yang cocok untuk pengendalian erosi adalah tanaman asli yang berakar dalam, seperti bunga liar, tanaman keras berkayu, dan rumput padang rumput asli.

Pertanian kontur merupakan penanaman berdasarkan garis kontur pada tanah, Sehingga perakaran tanaman akan semakin solid dan sanggup menahan tanah ketika terjadi hujan. 

Terasering menjadi bentuk pencegahan erosi yang paling banyak dan sering dilakukan. Terasering adalah membuat tangga pada lahan yang miring, sehingga air hujan tidak langsung turun. 

Hal ini menyebabkan peluang terjadinya pengikisan tanah dapat ditekan seminimal mungkin. 

Dengan sistem ini, lahan terasering membuat tanah menjadi stabil dan baik juga untuk tanaman yang tumbuh di atas tanah. 

Baca juga: Jenis-Jenis Erosi

Bahan mulsa diletakkan untuk menutupi tanah gundul agar tak hanyut ketika ada hujan deras. 

Mulsa pada dasarnya digunakan untuk pengendalian erosi ketika mulai menanam bibit. Mulsa digunakan untuk mengatur suhu tanah. 

Mulsa kayu cocok digunakan di kebun, sementara mulsa organik berfungsi untuk melindungi taman di musim semi atau gugur. 

  • Penghijauan kembali 

Dikutip dari situs Fairfax County Virginia, menurut studi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa penanaman pohon dan pemeliharaan secara berkala dengan benar ternyata dapat mengurangi erosi hingga 75 persen. 

Hal ini membuktikan bahwa reboisasi atau penanaman kembali berhasil menstabilkan tanah secara aktif. 

  • Rotasi tanaman 

Bertujuan untuk menjaga kelestarian unsur hara pada tanaman. Sehingga zat yang berguna bagi kesuburan tanah tidak habis diserap oleh satu jenis tanaman. 

Jika unsur hara habis, semakin rentan terjadinya pengikisan lapisan tanah atas. 

  • Gunakan terpal plastik

Beberapa perkebunan menggunakan terpal plastik di atas tanaman mereka. Hal ini sebagai penutup tanah sehingga terjaga dari erosi yang disebabkan oleh tanah atau angin. 

Baca juga: Erosi: Jenis, Faktor Penyebab dan Prosesnya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi