Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Adaptasi Ngengat Biston Betularia?

Baca di App
Lihat Foto
wikimedia.org
Nganget Biston betularia awalnya memiliki sayap berwarna putih dengan bercak hitam
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com – Makhluk hidup beradaptasi, menyesuaikan diri dengan lingkungannya agar dapat terus hidup. Contoh yang paling terkenal adalah adaptasi ngengat Biston betularia. Bagaimana adaptasi ngengat biston betularia? Berikut adalah penjelasannya!

Ngengat Biston betularia adalah ngengat dari famili Geometridae. Ngengat Biston betularia memiliki sepasang sayap besar yang menyerupai kupu-kupu.

Sayap ngengat Biston betularia memiliki warna putih yang terang dengan bercak-bercak hitam. Warna putih yang seperti ditaburi lada dapur, membuat Biston betularia disebut dengan ngengat lada.

Adaptasi ngengat Biston betularia akibat revolusi industri

Namun setelah revolusi industri terjadi, ngengat Biston betularia dengan sayap hitam dan sedikit bintik putih mulai ditemukan. Sedangkan, ngengat bersayap putih cerah menjadi sulit ditemukan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Adaptasi Morfologi Pada Hewan

Ditemukannya ngengat Biston betularia bersayap hitam

Pada tahun 1848 di kota Manchester, ngengat Biston betularia dengan sayap hitam pekat dan sedikit bentik putih kecil ditemukan.

Dilansir dari BBC, penemuan ngengat langka tersebut bertepatan dengan pabrik yang dibangun di sebagian wilayah besar Inggris dan mengeluarkan asam hitam jelaga dalam jumlah besar.

Asap hitam jelaga pabrik tersebut menutupi udara Inggris, menimbulkan polusi udara besar, polutan hitam menutupi pepohonan.

Menurunnya populasi ngengat Birton betularia bersayap putih

Kulit pohon yang tertutupi polutan jelaga pabrik berubah menjadi hitam. Ngengat Biston betularia dengan sayap putih yang hinggap akan kesulitan berkamuflase dan dengan mudah ditemukan oleh predator.

Baca juga: Bentuk Adaptasi pada Penguin

Kesulitan kamuflasi menyebabkan tingginya predasi terhadap ngengat bersayap putih. Hal tersebut menyebabkan menurunnya populasi ngengat bersayap cerah.

Meningkatnya populasi ngengat Biston betularia bersayap hitam

Sejak revolusi industri terjadi, ngengat bersayap hitam mulai sering ditemukan. Awalnya, orang-orang mengira perubahan warna sayap Biston betularia disebabkan sayapnya terkena asap jelaga pabrik yang hitam.

Namun, para ilmuan akhirnya menemukan bahwa perubahan warna sayap disebabkan oleh mutasi genetik.

Dilansir dari Ask Biologist Arizona State University, warna gelap disebabkan mutasi pada DNA ngengat tunggal yang kemudian diturunkan ke keturunannya.

Ngengat Biston betularia dengan sayap hitam akan menghasilkan telur ngengat berwarna hitam pula. Telur hitam tersebut akan berkembang menjadi ngengat bersayap hitam juga.

Baca juga: Adaptasi Perilaku yang Dilakukan oleh Paus

Dilansir dari Smithsonian Magazine, revolusi industri menciptakan latar belakang yang sempurna bagi ngengat bersayap hitam untuk bertahan hidup. Ngengat bersayap hitam dapat berkamuflase dan membuat predator sulit menemukan mereka.

Sehingga, ngengat Biston bietularia dapat beradaptasi dan bertahan hidup dalam kondisi lingkungan yang berubah akibat revolusi industri.

Ngengat Biston betularia sayap hitam yang awalnya langka pada tahun 1848, mendominasi populasi setelah revolusi industri. Diperkirakan hanya sekitar dua persen ngengat Biston betularia yang bertahan hidup, dan 98 persen sisanya adalah ngengat berswap hitam.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi