Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teori Evolusi Weismann

Baca di App
Lihat Foto
wikipedia.org
Agustus Friedrich Leopold Weismann
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com – Evolusi adalah proses perubahan makhluk hidup yang terjadi dalam waktu lama. Ada berbagai teori evolusi yang dikemukakan oleh para ahli, salah satunya teori evolusi Weismann.

Teori evolusi Weismann dikemukakan oleh seorang ahli biologi asal Jerman bernama Agustus Friedrich Leopold Weismann.

Sebelum Wiesmann, Darwin dan Lamarck telah terlebih dahulu mengemukakan teori evolusi. Lamarck beranggapan bahwa perubahan leher jerapah disebabkan oleh jerapah yang terus-menerus mencoba meraih daun yang tinggi.

Sehingga, lehernya memanjang. Pemanjangan leher tersebut kemudian diturunkan ke keturunan jerapah dari generasi ke generasi. Namun, Weismann tidak setuju dengan hal tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Kelemahan Teori Evolusi Lamarck

Percobaan Weismann

Dilansir dari Social Sci LibreTexts, pada tahun 1892 Weismann merancang sebuah eksperimen untuk menguji secara langsung apakah keturunan makhluk hidup mewarisi karakteristik yang diperolehnya.

Weismann melakukan pengujian pada 901 ekor tikus, memotong ekornya dan membiakannya hingga 21 generasi banyaknya. Weismann menemukan bahwa semua keturunan tikus memiliki ekor yang utuh.

Tidak ada satupun bayi tikus yang memiliki ekor terpotong. Artinya, pewarisan karakteristik fisik seperti yang dikatakan Lamarck tidak benar.

Weismann tidak mendukung teori evolusi Lamarck, namun mendukung teori evolusi karena seleksi alam yang dikemukakakn oleh Darwin.

Baca juga: Persamaan dan Perbedaan Teori Darwin dan Lamarck Tentang Evolusi

Weismann mengemukakan adanya zat khusus dalam makhluk hidup yang sangat penting dan diturunkan dari generasi ke generasi. Weismann menyebut zat khusus tersebut disebut dengan plasma nutfah.

Plasma nutfah bagaimana kromosom, gen, ataupun DNA jika dibicarakan pada zaman modern. Seleksi alam menyebabkan mutasi genetik yang mendorong evolusi agar makhluk hidup dapat bertahan pada perubahan lingkungan.

Dilansir dari Bionity, Weismann mengemukakan bahwa proses mutasi sebagian besar berlangsung secara acak dan terjadi pada gamet (sel punca atau sel germinal) adalah satu-satunya sumber perubahan yang menyebabkan seleksi alam dapat terjadi.

Sehingga, secara garis besar teori evolusi Weismann mengatakan bahwa seleksi alam dalam proses evolusi terjadi karena faktor genetik.

Baca juga: Teori Darwin

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, zat-zat keturunan (plasma nutfah) dari kedua orang tua makhluk hidup bercampur menjadi satu dalam sel telur yang telah dibuahi dan setiap anak mewarisi setengah dari plasma nutfah masing-masing orang tuanya.

Teori evolusi Weisman tersebut dikemukakan ketika teori pewarisan (hereditas) Gregor Mendel tidak ditanggapi di dunia ilmu pengetahuan. Weismann secara cerdas menerapkan Mendelian untuk menjelaskan bagaimana evolusi dapat terjadi.

Teori evolusi Weismann menjadi tolak ukur ditemukannya teori evolusi modern. Penemuan Weismann juga mendasari teori mutasi genetik modern, bagaimana karakteristik fisik dan modifikasinya diturunkan secara genetik dari generasi ke generasi.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi