Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis-jenis Koloid dan Sifatnya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Gischa Prameswari
Ilustrasi jenis koloid
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Koloid merupakan sistem dispersi yang terdiri dari partikel kecil suatu zat yang disebut fase atau medium pendispersi 

Baik fase terdispersi maupun medium pendispersi dapat berbentuk padat, cair, atau gas. Sistem dispersi koloid bersifat heterogen.

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, koloid adalah campuran heterogen yang terbentuk dari zat yang tersebar (terdispersi) ke dalam zat lainnya (pendispersi). 

ukuran partikel koloid lebih besar dari atom tetapi terlalu kecil untuk dilihat mata yaitu sekitar cm hingga cm.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zat yang dilarutkan dalam koloid tidak larut layaknya dalam campuran homogen, namun tersebar menjadi partikel-partikel ke dalam zat pelarut atau pendispersinya.

Baca juga: Contoh Campuran: Homogen, Heterogen, Suspensi, dan Koloid

Berikut jenis-jenis koloid yang dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, yaitu: 

Emulsi cair adalah koloid yang fase zat terdispersinya dan fase zat pendispersinya sama-sama cair. Contoh dari emulsi cair adalah susu, minyak dalam air, dan mayonnaise.

Emulsi pada adalah koloid yang fase zat terdispersinya adalah cair, sedangkan fase zat pendispersinya adalah padat. Contoh emulsi padat adalah keju dan mentega.

Sol memiliki fase terdispersi padat dalam medium pendispersi cair yang tidak mudah berubah sifatnya.

Contoh sol adalah jeli, gelatin, dan darah. Minyak ikan bukan merupakan koloid jenis sol. 

Sol padat adalah koloid dengan fase zat terdispersi dan zat pendispersinya adalah sama-sama padat. 

Bedanya dengan sol terletak di medium pendispersinya. Jika sol padat mediumnya padat, sedangkan sol mediumnya cair.

Contoh sol padat adalah batu rubi, tanah, permata, dan kaca berwarna.

Baca juga: Sistem Koloid Liofil dan Liofob dan Perbedaannya

Aerosol padat adalah sistem koloid dengan fase zat terdispersinya padat, dengan medium pendispersinya yaitu gas. Contoh dari aerosol padat adalah debu, asap, dan asap rokok.

Aerosol memiliki fase terdispersi berupa cairan dan medium pendispersi berupa gas. Bedanya dengan aerosol padat terletak pada fase terdispersinya. Aerosol tidak bertahan lama, karena zat penyusunya mudah rusak oleh perubahan suhu dan tekanan udara di lingkungan. Contoh aerosol adalah awan, kabut, dan semprotan.

Busa cair adalah koloid yang fase zat terdispersinya adalah gas, sedangkan fase gas pendispersinya adalah cair. Contoh busa cair adalah busa sabun, krim kocok, dan krim cukur.

Busa padat adalah jenis koloid yang fase zat terdispersinya adalah gas, sedangkan fase zat pendispersinya adalah padat. Contoh busa padat adalah marshmellow, spons, dan batu apung.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi