Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Faktor Penyebab Pencemaran Tanah

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/VANYA KARUNIA MULIA PUTRI
Ilustrasi faktor penyebab pencemaran tanah
|
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

KOMPAS.com - Pencemaran tanah adalah kondisi tanah yang terkontaminasi atau rusak akibat polutan, baik padat maupun cair, yang masuk ke dalam tanah.

Kondisi ini dapat menurunkan kualitas atau produktivitas tanah sebagai lahan pertanian, perkebunan, dan kehutanan.

Tercemarnya tanah disebabkan oleh sejumlah faktor yang sebagian besar memang ditimbulkan dari aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan.

Apa saja faktor penyebab pencemaran tanah?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor penyebab pencemaran tanah

Dikutip dari buku Pengetahuan Lingkungan (2021) karangan Efbertias Sitorus dkk, penyebab langsung terjadinya pencemaran tanah ialah pemakaian pupuk anorganik secara berlebihan serta penggunaan insektisida atau pestisida.

Pupuk anorganik terbuat dari bahan kimia yang tidak mudah diserap tanah. Sehingga ada yang tersisa dan tertinggal di tanah, akibatnya tanah menjadi tidak subur dan tercemar.

Baca juga: Bagaimana Cara Mencegah Pencemaran Air?

Menurut Muhammad Chaerul, dkk dalam buku Pengantar Teknik Lingkungan (2021), berikut beberapa faktor penyebab pencemaran tanah:

Membuang bahan sintesis

Bahan sintetis terbuat dari hasil pengolahan manusia dan bukan dari alam. Contohnya plastik, karet, kaleng, dan kaca.

Berbagai bahan tersebut sangat sulit diuraikan oleh mikroorganisme tanah. Terus-menerus membuang sampah berbahan sintesis, akan menyebabkan hilangnya pasokan oksigen yang cukup dalam tanah.

Penggunaan bahan tidak ramah lingkungan

Bahan yang tidak ramah lingkungan tidak hanya menyebabkan kerusakan lingkungan, tetapi turut membunuh mikroorganisme dalam tanah. 

Akibatnya ketersediaan humus berkurang dan dapat menurunkan kualitas serta tingkat kesuburan tanah.

Penggundulan hutan dan erosi tanah

Dilansir dari buku Kependudukan dan Lingkungan Hidup (2022) karya Kasman Jaya dan Ratnawati, penggundulan hutan merupakan salah satu faktor penyebab pencemaran tanah.

Baca juga: Pencemaran Tanah: Dampak dan Solusi

Tanah yang berubah menjadi kering dan tandus akibat pembukaan lahan secara paksa (penggundulan hutan), tak akan pernah bisa subur kembali. Kondisi ini akan menyebabkan erosi dan tanah pun tercemar.

Bencana alam

Selain disebabkan oleh aktivitas manusia, pencemaran tanah juga dapat terjadi karena faktor bencana alam.

Contohnya banjir dan gunung meletus. Ketika banjir, unsur hara akan hilang terbawa arus, sehingga kondisi tanah menjadi tercemar.

Begitu pula, saat gunung meletus, tanah akan tertutupi abu vulkanis, pasir, serta material lainnya yang membuat tanah mengering. Namun, beberapa saat kemudian, kondisi tanahnya akan kembali normal bahkan lebih subur.

Limbah nuklir

Aktivitas manusia yang menggunakan pembangkit nuklir dapat menimbulkan pencemaran tanah. Sebab limbah nuklir akan menghasilkan bahan radioaktif yang sangat berbahaya, karena mengandung bahan kimia beracun.

Guna menghindari efek buruk pada manusia, limbah nuklir dibuang di bawah Bumi, dan pencemaran tanah pun tak bisa dicegah.

Beberapa faktor penyebab pencemaran tanah lainnya ialah:

  1. Membuang limbah rumah tangga dan industri yang mengandung bahan kimia
  2. Aktivitas penambangan dan industrialisasi
  3. Kegiatan konstruksi
  4. Kegiatan pertanian
  5. Kegiatan yang berhubungan dengan migas.

Baca juga: Pencemaran Tanah: Pengertian dan Penyebab

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi