KOMPAS.com - Kata wacana sering digunakan di berbagai bidang ilmu pengetahuan, mulai dari ilmu bahasa, psikologi, sosiologi, politik, dan sebagainya.
Dikutip dari buku Studi Wacana: Teori Analisis Pengajaran (1992) karya A.R. Syamsuddin, pembahasan wacana pada dasarnya merupakan pembahasan terhadap hubungan antara konteks-konteks yang terdapat di dalam teks.
Pembahasan hubungan tersebut bertujuan menjelaskan hubungan antara kalimat atau ujaran yang membentuk wacana.
Dari penjelasan tersebut analisis wacana merupakan analisis hubungan antara struktur pembentuk teks secara tekstual dengan aspek kontekstualnya (lingkungan sekitar atau sosial masyarakat).
Baca juga: Apa Itu Teori Pengurangan Ketidakpastian dalam Ilmu Komunikasi?
Pengertian analisis wacana
Analisis wacana merupakan ilmu baru yang muncul beberapa puluh tahun belakangan ini. Analisis wacana menjadi studi tentang struktur pesan dalam komunikasi.
Berikut beberapa analisis wacana menurut para ahli, yakni:
- Menurut Cook
Analisis wacana merupakan kajian yang membahas tentang wacana, sedangkan wacana adalah bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi.
- Menurut Stubbs
Analisis wacana merupakan suatu kajian yang meneliti atau menganalisis bahasa yang digunakan secara alamiah, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan.
Stubbs juga menambahkan bahwa analisis wacana menekan kajian penggunaan bahasa dalam konteks sosial, khususnya interaksi antar penutur.
- Menurut Kartomihardjo
Analisis wacana adalah cabang ilmu bahasa yang dikembangkan untuk menganalisis suatu unit bahasa yang lebih besar daripada kalmat, sering disebut wacana.
Analisis wacana berusaha mencapai makna yang persis sama atau paling tida sangat dekat dengan makna yang dimaksud oleh pembicara dalam wacana lisan atau penulis dalam wacana tulis.
- Menurut Sobur
Analisis wacana sebagai studi tentang struktur pesan pada dalam komunikasi. Lebih tepatnya lagi mengenai aneka fungsi (pragmatik) bahasa.
Baca juga: 4 Periode Perkembangan Ilmu Komunikasi
Pendekatan analisis wacana
Dilansir dari buku Analisis Framing: Komunikasi, Ideologi dan Politik Media (2012) karya Eriyanto, terdapat tiga pendekatan atau pandangan, yakni:
Pandangan positivisme-empirisDalam aliran ini, bahasa dilihat sebagai jembatan antara manusia dengan obyek diluar dirinya.
Pengalaman-pengalaman manusia dianggap dapat secara langsung diekspresikan melalui penggunaan bahasa tanpa ada kendala atau distorsi.
Salah satu ciri dari pemikiran ini adalah pemisahan antara pemikiran dan realitas.
Analisis wacana dimaksudkan untuk menggambarkan tata aturan kalimat, bahasa, dan pengertian bersama.
Wacana lantas diukur dengan pertimbangan kebenaran/ketidakbenaran (menurut sintaksis dan semantik).
Pandangan konstruktivismeAliran ini merupakan kebalikan dan menolak pandangan positivisme-empiris. Bahasa tidak lagi dilihat sebagai alat untuk memahami realitas obyektif dan yang dipisahkan dari subyek sebagai penyampai pernyataan.
Konstruktivisme menganggap subyek sebagai faktor sentral dalam kegiatan wacana serta hubungan-hubungan sosialnya.
Bahasa diatur dan dihidupkan oleh pernyataan yang bertujuan. Analisis wacana dalam paradigma ini dimaksudkan sebagai suatu analisis untuk membongkar maksud dan makna tertentu.
Baca juga: Apa itu Jurusan Ilmu Komunikasi dan Bagaimana Prospek Kerjanya?
Pandangan kritisPandangan ini mengoreksi pandangan konstruktivisme yang berkurang sensitif pada proses produksi dan reproduksi makna yang terjadi secara historis maupun institusional.
Analisis wacana tidak dipusatkan pada kebenaran atau ketidakbenaran struktur tata bahasa atau proses penafsiran seperti analisis konstruktivisme.
Dalam paradigma ini, analisis wacana menekankan pada konstelasi kekuatan yang terjadi pada proses produksi dan reproduksi makna.
Analisis wacana kritis melihat bahasa sebagai faktor penting, yakni bagaimana bahasa digunakan untuk melihat ketimpangan kekuasaan dalam masyarakat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.