KOMPAS.com - Rima merupakan struktur fisik puisi, yakni struktur yang bisa dilihat secara langsung dalam penulisannya.
Dalam puisi, rima atau persajakan timbul dari huruf atau kata yang digunakan dalam suatu larik dan bait.
Menurut Abdul Salam dalam buku Seni Tutur Mahidin: Ekspresi Bahasa dan Sastra Banjar (2018), rima adalah persamaan bunyi tiap akhir baris yang mampu melahirkan keserasian.
Rima juga bisa diartikan sebagai pengulangan bunyi dalam puisi yang membentuk musikalisasi atau orkestrasi.
Jenis rima puisi dan contohnya
Ada banyak jenis rima puisi. Namun, secara umum, rima bisa dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan bunyi serta letaknya.
Baca juga: Struktur Batin Puisi beserta Penjelasannya
Jenis rima puisi berdasarkan bunyinya- Rima sempurna
Dikutip dari buku Studi dan Pengkajian Sastra: Perkenalan Awal terhadap Ilmu Sastra (2014) oleh Alfian Rokhmansyah, rima sempurna adalah persamaan bunyi pada suku kata terakhirnya.
Contoh:
Oh, sungguh malang nasibnya
Ia ditinggal pergi oleh kekasihnya
- Rima aliterasi
Persamaan bunyi awal kata dalam baris yang sama atau baris yang berlainan pada puisi, disebut rima aliterasi.
Contoh:
Sungguh sunyi senyap malam ini
Seolah seorang pun tak ada
- Rima tak sempurna
Adalah persamaan bunyi yang terletak pada sebagian suku kata terakhirnya.
Contoh:
Hatiku ini hanya untukmu seorang, sayang
Pergilah, akan kutunggu engkau pulang
Baca juga: Unsur Bahasa dalam Puisi
- Rima mutlak
Adalah persamaan bunyi yang terdapat pada dua atau lebih kata secara mutlak.
Contoh:
Telah lama ku tunggu
Tapi ia tak datang-datang jua
Aku mencoba bertahan dan tak ragu
Meski hingga kini ia tak datang-datang jua
- Rima asonansi
Merupakan persamaan bunyi yang terdapat pada asonansi vokal tengah kata.
Contoh:
Telah lama ia berjuang sendirian di tengah kota
Saat kembali dia beruang sangat banyak
- Rima disonansi
Adalah jenis rima yang memiliki persamaan bunyi pada huruf mati atau konsonannya.
Contoh:
Kisah kasihku dengannya tak pernah usai
Tindak tanduknya membuatku terkesan
Baca juga: Puisi: Definisi dan Ciri-cirinya
Jenis rima berdasarkan letaknyaDilansir dari buku Menyelami Keindahan Sastra Indonesia (2019) karangan Lianawati W.S, berdasarkan letaknya, rima puisi terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
- Rima awal
Adalah persamaan bunyi yang terdapat di awal kalimat.
Contoh:
Ke manakah aku akan melangkahkan kaki
Ke utara atau selatan? Aku tak tahu jawabnya
Ke barat dan timur kuberusaha melangkah kembali
Ke manakah aku harus berhenti?
- Rima tengah
Merupakan persamaan bunyi di tengah kalimat.
Contoh:
Aku membeli cuka ini di pasar
Siapa sangka dia 'kan terlihat muram
- Rima akhir
Jenis rima ini memiliki persamaan bunyi di akhir kalimat.
Contoh:
Kulihat ia sedang memandang jauh ke tengah laut
Menahan kerinduannya yang terus berpaut
Baca juga: Contoh Menganalisis Puisi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.