KOMPAS.com – Teori Ketergantungan Media (Media Dependency Theory) atau dapat disebut tepri ketergantungan adalah teori yang menjelaskan bagaimana manusia mempunyai ketergantungan kepada media massa.
Dilansir dari uky.edu, teori ketergantungan media adalah teori tentang komunikasi massa yang menyatakan bahwa semakin seseorang tergantung pada suatu media untuk memenuhi kebutuhannya, maka media tersebut menjadi semakin penting untuk orang itu.
Teori ini diperkenalkan oleh Melvin DeFleur dan Sandra Ball-Rokeach. Dikutip dari Britannica, terdapat tiga jenis dampak potensial yang dihasilkan dari ketergantungan audiens pada media yaitu kognitif, afektif, dan perilaku.
Baca juga: Pengaruh Media Terhadap Teori Spiral Keheningan
Asumsi teori ketergantungan media
Rahmi Mulyasih dalam jurnalnya yang berjudul Dependency Media Pada Masyarakat Indonesia (2013), menjelaskan beberapa asumsi mengenai teori ketergantungan media. Berikut asumsinya:
- Jika media memengaruhi individu, hal itu karena media memenuhi kebutuhan dan keinginan individu, bukan dikarenakan media menggunakan beberapa pengawasan pada setiap individu.
- Individu menggunakan media dalam bagian yang besar menentukan berapa banyak media akan memengaruhi individu, misalnya semakin individu tergantung pada informasi dari media semakin besar kemungkinan media akan memengaruhi sikap, kepercayaan, dan bahkan tingkah laku individu.
- Karena peningkatan kompleksitas masyarakat modern tergantung banyak pada media untuk membantu memahami dunia, membantu individu membuat keputusan yang memperkenankan individu menanggulangi kehidupan yang lebih baik.
- Individu yang memiliki kebutuhan yang lebih banyak akan informasi, pelarian atau fantasi akan lebih dipengaruhi oleh media dan mempunyai ketergantungan media yang lebih besar.
Contoh teori ketergantungan media
Berikut beberapa contoh teori ketergantungan media, yakni:
- Bila individu menyukai sepakbola dibanding berita lainnya. Individu tersebut akan membeli atau membaca media massa yang porsi berita mengenai sepakbola lebih banyak bahkan keseluruhan beritanya mengenai sepakbola.
- Bila individu membenci seorang tokoh atau sebuah negara, kemudian menemukan media massa yang condong sering kontra terhadap tokoh atau negara tersebut. Makan individu tersebut akan mengikuti perkembangan berita yang diliput oleh media massa tersebut khususnya dengan tokoh atau negara yang dibencinya.
Baca juga: Model Analisis Framing Media
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.