Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fotosintesis CAM: Adaptasi Tumbuhan Xerofit

Baca di App
Lihat Foto
pixabay.com
Kaktus adalah contoh tumbuhan xerofit dengan fotosintesis CAM
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com – Tumbuhan adalah produsen yang dapat membuat makananya sendiri melalui fotosintesis. Fotosintesis tidak sama pada setiap tumbuhan. Misalnya tumbuhan xerofit yang mengembangkan adaptasi ekologis berupa fotosintesis CAM.

Pengertian fotosintesis CAM

Fotosintesis CAM adalah salah satu dari tiga tipe fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan. CAM adalah singkatan dari crassulacean acid metabolism atau dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai metabolisme asam crassulacean.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, fotosintesis CAM adalah proses fiksasi karbon pada malam hari untuk membatasi jumlah air yang hilang dari stomata daun.

Artinya fotosintesis CAM adalah fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan yang hidup di daerah kering tanpa harus membuka stomatanya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Memahami Proses dan Reaksi Kimia Fotosintesis

Sejarah penemuan tumbuhan CAM

Dilansir dari Thought Co, pada tahun 1815 seorang ilmuan bernama Benjamin Heyne mencicipi tumbuhan keluarga Crassulacea yang terasa pahit ketika dipanen di pagi hari, namun tidak terlalu pahit ketika dipanen pada malam harinya.

Yang dilakukan Benjamin Heyne mendorong penelitian apa yang sebenarnya terjadi pada tumbuhan keluarga Crassculacea tersebut.

Hingga akhirnya, pada tahun 1804 seorang ilmuan asal Swiss bernama Nicholas Theodore de Saussure menemukan mekanisme fotosintesis yang berbeda pada tumbuhan kaktus.

Fotosintesis ini dinamai dengan crassulacean acid metabolism (CAM), diambil dari nama keluaraga tanaman yang diamati oleh Benjamin Heyne.

Baca juga: Contoh Tumbuhan Xerofit

Fotosintesis CAM adalah adaptasi tumbuhan xerofit

Tumbuhan pada umumnya melakukan fotosintesis pada siang hari saat sinar matahari tersedia. Namun, tanaman yang hidup di lingkungan kering seperti kaktus tidak dapat membuka stomatanya pada siang hari.

Hal tersebut karena lingkungan panas dan kering dapat menguapkan terlalu banyak air dalam tubuh tumbuhan melalui stomata. Sehingga, mereka hanya membuka stomatanya pada malam hari.

Dilansir dari Biology Libretexts, stomata yang tertutup membuat karbon dioksida tidak bisa masuk padahal fotosintesis tidak bisa dilakukan malam hari karena tidak ada cahaya matahari.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, tanaman beradaptasi dengan mengembangkan fotosintesis CAM.

Ketika malam hari saat stomata dibuka, tumbuhan akan menyerap karbon dioksida. Karbon dioksida tersebut kemudian diubah menjadi bentuk asam malat dan disimpan dalam vakuola sel.

Baca juga: Ciri-ciri Khusus Kaktus

Ketika matahari terbit, stomata akan kembali ditutup. Asam malat kemudian kembali diubah menjadi karbon dioksida untuk memulai proses fotosintesis.

Dilansir dari Ask a Biologist, sinar matahari memberikan energi untuk siklus calvin dan karbon dioksida mulai diubah menjadi gula karbohidrat.

Dengan begitu, fotosintesis CAM memungkinkan tanaman yang hidup di lingkungan kering dan panas untuk berfotosintesis tanpa kekurangan terlalu banyak air.

Selain kaktus, contoh tumbuhan dengan fotositesis CAM adalah tumbuhan xerofit seperti nanas, vanili, tanaman giok, beberapa jenis anggrek, beberapa jenis geranium, tanaman keluarga Apocynaceae, dan agave.  

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi