Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Hot Media dan Cool Media Menurut McLuhan

Baca di App
Lihat Foto
rawpixel.com/ Freepik
Ilustrasi wanita sedang menggunakan media sosial.
Penulis: Jessica Novia
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Teori ekologi media sebagai sebuah teori yang mempelajari bagaimana media dan proses komunikasi memengaruhi individu dari aspek perasaan, persepsi, pemahaman, hingga penilaian terhadap suatu hal. 

Media massa menjadi alat dalam proses komunikasi massa, karena media massa mampu menjangkau khalayak yang luas dan relatif lebih banyak, pesannya bersifat abstrak, dan terpencar. 

Dikutip dari Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi (2017) karya Richard West & Lynn H.Turner, berdasarkan teori ekologi media, Marshall McLuhan membagi media menjadi dua tipe, yaitu hot dan cool media. 

Hal ini berdasarkan tingkat pengaruhnya terhadap audiens dan tingkat partisipasi audiens terhadap media, sehingga audiens memilih media yang paling mereka sukai. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Teori Ekologi Media: Pengertian dan Asumsi

Berikut penjelasannya: 

Hot media 

Media yang memiliki pengaruh sangat besar terhadap manusia melalui persepsi sensorisnya. Bahkan hanya menggunakan satu sensoris atau sensoris tunggal saja seperti melalui mata (cahaya) dan telinga (suara). 

Jenis media ini selalu berisi sejumlah informasi yang sangat terperinci sehingga audiens harus meningkatkan konsentrasinya untuk mengakses pesan bagi keperluan mereka. 

Media tidak menuntut khalayak untuk berimajinasi agar dapat memaknai suatu pesan. Media yang tergolong dalam hot media memiliki kualitas tinggi dalam menyajikan informasi dan dianggap lengkap.  

Media yang tergolong dalam hot media, seperti radio, cetak atau buku, fotografi, film, dan perkuliahan.

Baca juga: Ekologi: Definisi, Ruang Lingkup, Asas dan Manfaatnya

Cool media 

Media yang selalu melibatkan lebih sedikit stimulus. Ketika audiens mengakses media, mereka harus lebih aktif untuk berpartisipasi hanya dengan memanfaatkan semua sensoris secara kebersamaan. Audiens dapat memahami semua informasi yang mereka terima. 

Dengan kata lain, media menuntut khalayak untuk berimajinasi dan berpikir lebih agar dapat menerima makna dari pesan yang disampaikan.

Cool media menjadi media dengan informasi yang kurang dan menuntut khalayak untuk aktif mengisi kekurangan informasi. 

Media yang tergolong dalam cool media yaitu, telepon, pidato, kartun, televisi, dan seminar. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi