Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor Pendorong Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Baca di App
Lihat Foto
YUSUF NUGROHO
Sejumlah warga mengikuti pengibaran bendera Merah Putih di bukit Cangkraman, Pegunungan Patiayam, Desa Terban, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (11/8/2021). Pengibaran bendera Merah Putih berukuran 3 x 5,5 meter di atas bukit setinggi kurang lebih 350 meter di atas permukaan laut dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya itu untuk menyambut HUT ke-76 Kemerdekaan RI serta meningkatkan rasa nasionalisme. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/wsj.
|
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

KOMPAS.com - Persatuan dan kesatuan bangsa perlu ditanamkan dalam diri tiap masyarakat. Sebab melalui hal tersebut, keberagaman di Indonesia dapat terjaga baik.

Dikutip dari buku Masa Depan Pendidikan: "Suara Mahasiswa dari NUNI untuk Keberagaman dan Kesatuan Indonesia" (2021) oleh Benny D. Setianto, persatuan dan kesatuan bisa dimaknai sebagai bersatunya bangsa dengan berbagai perbedaan.

Dalam praktiknya, ada sejumlah faktor pendorong persatuan dan kesatuan bangsa, di mana faktor ini mampu mendorong dan menumbuhkan rasa persatuan di antara masyarakat.

Berikut ini yang bukan merupakan faktor pendorong persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia adalah:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

  1. Pancasila
  2. Bhinneka Tunggal Ika
  3. Deklarasi Bandung
  4. Wawasan Nusantara
  5. Sumpah Pemuda

Jawabannya adalah Deklarasi Bandung. Deklarasi ini bukan merupakan faktor pendorong persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Baca juga: Persatuan dan Kesatuan: Pengertian serta Manfaatnya

Sebab deklarasi tersebut merupakan hasil dari Konferensi Asia Afrika (KAA), yang secara garis besar membahas soal kerukunan dan kerja sama dunia.

Menurut Yuniar Mujiwati dalam buku Serba-serbi Wawasan Kebangsaan dalam Konteks: Demokrasi, Kewarganegaraan, hingga Integrasi Sosial (2020), berikut beberapa faktor pendorong persatuan dan kesatuan bangsa:

Adanya rasa senasib

Timbulnya perasaan senasib dan seperjuangan di antara masyarakat Indonesia dapat mendorong persatuan dan kesatuan bangsa.

Agar perasaan ini muncul, seluruh masyarakat hendaknya menyadari bahwa Indonesia telah melalui proses sejarah yang panjang untuk menjadi sebuah negara merdeka.

Keinginan untuk bersatu

Faktor pendorong persatuan dan kesatuan bangsa ialah adanya keinginan untuk bersatu yang diwujudkan melalui Sumpah Pemuda.

Dengan ikrar Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, ini menjadi bukti bahwa pemuda dan pemudi Indonesia memiliki tekad yang bulat untuk bersatu memperjuangkan bangsa Indonesia.

Baca juga: Contoh Perilaku yang Mencerminkan Rasa Persatuan dan Kesatuan

Cinta tanah air

Adalah bentuk cinta terhadap bangsa dan negara. Ini sudah ditunjukkan sejak dahulu oleh para pahlawan, dengan tidak mau berkompromi dengan penjajah, serta senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa.

Sikap cinta tanah air merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang memperlihatkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan tinggi terhadap bangsa, sosial, budaya, ekonomi, serta politik bangsa.

Rela berkorban

Sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa atau masyarakat luas menjadi modal penting untuk mendorong persatuan dan kesatuan bangsa.

Hal ini juga sudah dilakukan oleh para pahlawan yang meninggalkan kepentingan pribadinya dan bersatu untuk memerdekakan negara.

Proklamasi, Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika

Faktor pendorong persatuan dan kesatuan bangsa adalah Proklamasi, Pancasila, UUD 1945, serta Bhinneka Tunggal Ika.

Jika empat faktor tersebut tidak ada, kemungkinan besar persatuan dan kesatuan bangsa tidak akan pernah tercapai, dan akibatnya akan merusak keutuhan negara Indonesia.

Baca juga: Tahap-Tahap Terbentuknya Persatuan Bangsa Indonesia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi