Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentuk Adaptasi Burung Pelatuk

Baca di App
Lihat Foto
wikimedia.org
Burung pelatuk muka kuning (Melanerpes flavifrons)
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com – Burung pelatuk memiliki paruh dan kaki yang khas sebagai bentuk adaptasinya terhadap lingkungan. Berikut adalah bentuk adaptasi burung pelatuk!

Paruh yang kuat

Bentuk adaptasi burung pelatuk adalah paruh kecil yang keras dan kuat. Paruh burung pelatuk dirancang untuk melubangi pohon yang keras dengan lubang berbentuk persegi panjang.

Burung pelatuk melubangi pohon untuk mencari makanan, membuat sarang, menandai wilayahnya, dan menarik lawan jenis.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Sering Mematuk, Apakah Burung Pelatuk Akan Sakit Kepala?

Struktur pelindung otak

Burung pelatuk terus mematuk kayu pohon yang keras. Hal tersebut menimbulkan hentakan dan getaran yang kuat. Hewan lain akan mengalami sakit kepala dan kerusakan otak jika terus mematukkan kepalanya pada kayu yang keras.

Namun, burung pelatuk memiliki struktur pelindung otak. Paruh burung pelatuk terbagi menjadi bagian luar yang keras dan bagian dalam yang lebih fleksibel.

Bagian dalam yang fleksibel tersebut dalam menyerap sebagian besar kejutan dan hentakan yang dihasilkan saat mematuk.

Dilansir dari Ask Nature, paruh atas yang keras berbatasan dengan tulang tipis yang mengelilingi tengkorak, disebut dengan tulang hyoid.

Kejutan dan hentakan yang masuk ke paruh bagian atas akan dilanjutkan ke tulang hyoid. Getaran tersebut menjalan dalam tulang hyoid dengan memutari otak dan kembali ke luar melalui lidah.

Sehingga, otak burung pelatuk terlindungi dari hentakan dan getaran yang dihasilkan saat mematuk kayu.

Baca juga: Paruh Burung: Bentuk dan Fungsinya

Kaki zigodaktil burung pelatuk

Burung memiliki jenis kaki yang berbeda-beda sebagai bentuk adaptasi morfologi terhadap lingkungan hidupnya. Bagaimana bentuk kaki burung pelatuk? Burung pelatuk memiliki kaki zigodaktil dengan empat jadi.

Dilansir dari Biology LibreTexts, kaki zigodaktil adalah modifikasi kaki leluhur burung yang terbentuk ketika jari kaki pertama dan keempat diputar ke posterior.

Artinya, burung pelatuk memiliki empat jadi dengan jari kedua dan ketiga yang mengarah ke depan. Sedangkan, kaki pertama dan keempat mengarah ke belakang.

Kaki zigodaktil tersebut memberikan kekuatan cengkeraman yang kuat dan menyeimbangkan tubuh. Jari-jari kaki burung pelatuk juga dilengkapi dengan kuku panjang yang melengkung.

Sehingga, fungsi kaki burung pelatuk adalah untuk bertengger di permukaan yang sangat miring dan vertikal. Bentuk kakinya yang zigodaktil memberikan cengkeraman kuat agar burung pelatuk tidak terjatuh ketika mematuk pohon.

Baca juga: Fungsi Adaptasi pada Hewan

Otot leher yang kuat

Paruh adalah alat gerak pasif. Paruh burung burung pelatuk dapat mematuk secara terus-menerus karena digerakkan oleh alat gerak aktif, yaitu otot leher.

Otot leher burung pelatuk tebal dan kuat, memungkinkannya mematuk dengan kuat, cepat, dan dalam waktu yang lama.

Mata dengan selaput

Selain pelindung otak, burung pelatuk juga memiliki selaput yang melindungi mata dari hentakan saat mematuk.

Dilansir dari Project Beak, selaput khusus melindungi mata burung pelatuk agar tidak keluar dari rongganya saat kepalanya memukul-mukul kayu yang keras.

Baca juga: Bentuk Adaptasi dari Burung Elang

Lidah panjang yang lengket

Bentuk adaptasi burung pelatuk selanjutnya adalah lidahnya yang panjang. Lidah burung pelatuk memiliki struktur bergerigi seperti sikat.

Lidah burung pelatuk tersambung ke tulang hyoid yang dilengkapi oleh tulang rawan dan otot. Hal tersebut membuat lidah burung pelatuk dapat memanjang hingga tiga kali panjang paruhnya.

Lidah tersebut membantu burung pelatuk masuk ke lubang pohon yang dalam untuk mengambil getah dan serangga untuk makan.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi