KOMPAS.com - Karya ilmiah sering digunakan di dunia pendidikan, lembaga survei, lembaga penelitian, dan lain-lain.
Karya ilmiah sering digunakan karena penulisannya berdasarkan logika tertentu, fakta yang disajikan beserta bukti, dan argumen yang disampaikan dapat ditelusuri kebenarannya.
Dilansir dari buku Penulisan Karangan Ilmiah (1985) oleh Mukayat D. Brotowidjoyo, karya ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta. Ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
Metodolog penulisan karya ilmiah bermacam-macam, disesuaikan dengan topik atau kajian yang dibahas.
Berikut beberapa bentuk dalam penyajian karya ilmiah, yaitu:
Baca juga: Struktur Penulisan Karya Ilmiah
Bentuk karya ilmiah populer
Karya ilmiah yang bentuknya manasuka, ringkas dan ragam bahasanya bersifat santai disebut karya ilmiah populer.
Karya ilmiah populer juga diartikan sebagai karya ilmiah yang dijelaskan secara ringkas, dengan ragam bahasa bersifat santai atau populer.
Menggunakan kalimat sederhana, lancar, namun tidak berupa senda gurau dan tidak pula bersifat fantasi (rekaan).
Ciri-ciri karya ilmiah populer, yaitu:
- Menggunakan bahasa komunikatif, sederhana, dan mudah dipahami
- Sistematisnya sangat jelas
- Menggunakan alur bentuk piramida terbalik. Artinya tulisan dimulai dengan informasi penting hingga kurang penting.
- Penulisan karya ilmiah harus objektif dan faktual. Yang dimaksud objektif yaitu pernyataan yang tidak didasari pandangan pribadi.
- Berisi pendahuluan, isi, batang tubuh, dan penutup
- Menyertakan fakta dan argumentasi
- Menggunakan judil yang informatif sehingga pembaca mudah menangkap maksudnya.
- Dapat dikreasikan jenis huruf, ukuran, dan lebar paragrafnya.
Baca juga: Jenis-Jenis Karya Ilmiah dan Penjelasannya
Bentuk karya ilmiah formal
Karya ilmiah formal disusun dengan unsur-unsur kelengkapan akademis, seperti tesis, disertasi, dan skripsi. Struktur karya ilmiah formal, meliputi:
- Judul
- Tim pembimbing
- Kata pengantar
- Abstrak
- Daftar isi
- Bab Pendahuluan
- Bab Telaah kepustakaan/kerangka teoretis
- Bab Metode penelitian
- Bab Pembahasan hasil penelitian
- Bab Simpulan dan rekomendasi
- Daftar pustaka
- Lampiran-lampiran
- Riwayat hidup
Bentuk karya ilmiah semiformal
Karya ilmiah semi formal biasanya digunakan untuk laporan dan makalah tugas akademis sehari-hari. Bukan sebagai tugas akhir. Sama seperti karya ilmiah formal, karya ilmiah semi formal juga memiliki beberapa unsur, yaitu sebagai berikut:
- Halaman judul
- Kata pengantar
- Daftar isi
- Pendahuluan
- Pembahasan
- Simpulan
- Daftar pustaka
Baca juga: Perbedaan antara Topik dan Judul dalam Karya Ilmiah
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.