KOMPAS.com – Logika matematika membantu menentukan kebenaran berdasarkan pemikiran yang logis. Dalam logika matematika ada yang disebut dengan implikasi. Apa itu implikasi dalam logika?
Pengertian implikasi
Implikasi digagas oleh seorang filsuf, epistemologis, dan ahli logika asal Amerika bernama Clarence Irving Lewis.
Lewis mengagas implikasi pada tahun 1932 dengan tujuan membutikan bahwa makna dari suatu proposisi bukan hanya benar dan salah, namun juga ada keterkaitan konsekuensi di dalamnya.
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, implikasi dalam logika adalah hubungan antara dua proposisi di mana proposisi yang kedua adalah konsekuensi dari proporsi yang pertama.
Baca juga: Negasi, Konjungsi, Disjungsi, Implikasi, dan Biimplikasi
Implikasi adalah kalimat majemuk yang menggunakan kata “jika” dan “maka”. Sehingga, implikasi merupakaan kalimat yang menyatakan sebab akibat.
Dilansir dari Mathematics LibreTexts, implikasi disebut juga pernyataan bersyarat dan memainkan peran kunci dalam argumen logis. Disebut pertanyaan bersyarat karena jika kebenaran proposisinya terpenuhi, maka kesimpulannya juga bernilai benar.
Bentuk umum implikasi
Secara umum implikasi memiliki bentuk:
p→q
Di mana p adalah proposisi pertama yang menjadi syarat. Sedangkan, q adalah proposisi kedua yang menjadi konsekuensi dari proposisi pertama.
Tanda panah (→) menunjukkan hubungan sebab-akibat atau dalam kalimat dapat dituangkan sebagai kata “jika” dan “maka”.
Contoh implikasi
- Jika besok cerah, maka kami akan pergi ke pantai.
- Jika banyak minum air putih, maka tubuh akan sehat.
- Jika sudah sembuh, maka saya akan masuk sekolah.
- Jika motornya sudah tidak ada, maka paman telah pergi bekerja.
- Jika belajar dengan giat, maka akan mendapat nilai bagus saat ujian.
- Jika anak beruang lahir, maka induk beruang akan melindungi sarangnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang