Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal Mula Terbentuknya Sungai

Baca di App
Lihat Foto
FREEPIK/WIRESTOCK
Ilustrasi sungai.
|
Editor: Serafica Gischa


KOMPAS.com – Air memiliki banyak manfaat bagi makluk hidup. Hal ini juga yang menjadi alasan mengapa banyak mahluk hidup terutama manusia dan hewan tinggal dekat dengan sumber air.

Salah satu jenis sumber air, yaitu sungai. Sungai merupakan bentuklahan perairan darat yang bentuknya memanjang dari hulu ke hilir. Bagaimana sungai terbentuk?

Proses terbentuknya sungai

Sungai terbentuk karena adanya aliran air dari daratan yang tinggi ke daratan yang rendah, karena gaya gravitasi bumi.

Air mengikuti retakan dan lipatan di daratan saat mengalir menuruni bukit. Karena bentuk permukaan bumi tidak semuanya datar, air mengalir ke berbagai arah.

Aliran air kemudian akan menemukan “rutenya” sendiri dan membentuk seperti anak sungai kecil. Aliran tersebut akan bergabung dengan aliran-aliran lain, sehingga ukurannya akan terus bertambah besar sampai membentuk sungai.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam perjalanannya menuruni bukit, aliran air membentuk lahan sungai dengan cara mengikis batuan dan lembah yang dilewatinya. Semakin ke bawah, ukuran sungai semakin besar dan berakhir di laut.

Baca juga: 8 Pola Aliran Sungai

Proses pembentukan sungai, juga dapat dilihat dari klasifikasinya berdasarkan umur sungai. Klasifikasi ini dibedakan menjadi 3, yaitu sungai muda, dewasa dan tua. Berikut penjelasannya: 

Sungai muda

Pada awalnya terbentuk oleh aliran air yang menjadi awal pembentukan sungai. Biasanya dasar sungai berbentuk “V”. Alurnya yang tidak beraturan karena masih mencari bagian daratan yang mudah tergerus untuk membentuk aliran. Sungai ini banyak terletak di daerah pegunungan.

Sungai dewasa

Sungai dewasa adalah perkembangan lanjutan dari sungai muda. Sungai ini sudah memiliki ukuran yang lebih lebar dan bentuk dasar sungai cukup datar.

Badan sungai mulai membentuk meander atau belokan hampir setengah lingkaran. Dataran juga sudah cukup luas, sehingga mulai dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat tinggal dan untuk pertanian.

Sungai tua

Sungai tua memiliki ukuran sungai yang lebih besar dan luas dibandingkan sungai dewasa. Hal ini karena proses erosi dan sedimentasi terus menerus pada sungai dewasa. Dasar sungai menjadi lebih datar darii sebelumnya.

Pada kanan dan kiri sungai banyak terbentuk tanggul alam dan rawa-rawa. Anak-anak sungai juga terbentuk sejajar dengan induk sungainya, sebelum bermuara lagi ke induk sungai.

Baca juga: Mengapa Banyak Penduduk Tinggal di Bantaran Sungai?

Asal air sungai

Semua sungai memiliki titik awal di mana air mulai mengalir. Lokasi sumber air disebut hulu. Air di hulu dapat berasal dari air hujan, pencairan salju di gunung, terbentuk di tepi danau atau berasal dari air tanah.

Air hujan yang turun, sebagian terserap ke dalam tanah dan sebagian menjadi run off (air hujan yang mengalir di permukaan). Run off ini kemudian terkumpul di cekungan yang membentuk danau.

Dari danau, air mengalir menuruni bukit atau pegunungan karena gaya gravitasi. Aliran kecil terbentuk, dan bertambah besar ketika bergabung dengan aliran-aliran kecil lainnya.

Ujung sungai lainnya disebut hilir. Hilir merupakan tempat di mana sungai bermuara. Sungai dapat bermuara pada laut, danau atau pada induk sungai.

Air yang mengalir pada sungai merupakan air tawar. Air tawar mengandung kurang dari satu persen garam. Pada prosesnya mengalir ke hilir, air sungai akan mengangkut garam dan nutrisi penting bagi tumbuhan dan hewan.

Baca juga: Dampak Membuang Sampah Sembarangan di Sungai

 

Referensi:

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air Dan Konstruksi. (2017). Modul 6 Morfologi Sungai. Kementerian Pembangunan Umum Dan Perumahan Rakyat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: DK Findout, National Geographic, U.S Geological Survey, Young People's Trust for the Environment
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi