Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Jambi
KOMPAS.com - Sistem pencernaan merupakan serangkaian jaringan organ yang memiliki fungsi untuk mencerna makanan. Sistem pencernaan pada manusia terdiri dari pencernaan mekanik dan pencernaan kimia.
Pencernaan secara mekanik adalah pencernaan yang melibatkan gerakan fisik dalam tubuh dengan tujuan mengubah ukuran molekul makanan mejadi bentuk yang lebih kecil. Sedangkan pencernaan kimia merupakan pencernaan yang melibatkan enzim.
Fungsi sistem pencernaan adalah mengubah makanan menjadi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk proses perkembangan, perbaikan sel tubuh, termasuk sebagai sumber energi sehari-hari.
Baca juga: Pencernaan Kimiawi dalam Saluran Pencernaan Manusia
Berikut ini adalah organ-organ pencernaan pada manusia dan fungsinya:
Lihat Foto
Ilustrasi Mulut
Mulut
Proses pencernaan dimulai dari makanan masuk ke dalam mulut, digigit, dikunyah, dan dihaluskan di dalam mulut. Ada tiga organ yang membantu proses pencernaan di dalam mulut, yaitu gigi, air lir, dan lidah.
Gigi berfungsi melakukan proses pencernaan secara mekanik, yaitu memotong dan menghancurkan makanan.
Sedangkan air liur berperan sebagai organ yang membantu proses pencernaan secara kimia dengan bantuan enzim amylase yang berfungsi mengubah karbohidrat menjadi glukosa. Lidah berfungsi untuk mengatur letak makanan dan sebagai indera perasa
Kerongkongan (esophagus)
Setelah makanan dihaluskan di dalam mulut, selanjutnya makanan ditelan menuju kerongkongan. Kerongkongan merupakan saluran yang memiliki panjang sekitar 25sentimeter dan berfungsi menyalurkan makanan dan minuman dari mulut ke lambung.
Dalam kerongkongan terdapat otot berbentuk cincin yang bergerak seperti memijit-mijit makanan agar turun ke lambung. Gerakan itu disebut dengan gerak peristaltic.
Baca juga: Jenis-Jenis Enzim Pencernaan
Dok. Yopi Nadia
Lambung
Lambung
Setelah menerima makanan dan minuman, lambung akan mengeluarkan enzim dalam getah lambung untuk melanjutkan proses pencernaan.
Ada dua enzim yang terdapat dalam getah lambung, yaitu pepsin dan asam klorida (hcl). Pepsin berfungsi untuk memcah protein menjadi pepton, sedangkan asam klorida (hcl) berfungsi untuk membunuh kuman dan bakteri pada makanan, serta mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
Makanan akan disimpan dilambung selama 2-5 jam. Makanan yang masuk ke lambung diolah menjadi cairan pekat seperti pasta yang selanjutnya akan didorong menuju usus halus.
Pankreas
Pankreas menghasilkan enzim yang bertugas untuk memecah nutrisi, seperti enzim lipase, protease, dan amylase. Enzim-enzim tersebut akan dilepaskan oleh pankreas dan ikut bercampur dengan enzim pencernaan dari lambung.
Enzim lipase berfungsi untuk mencerna lemak menjadi asam lemak, protease untuk mencerna protein menjadi asam amino, sedangkan amylase berfungsi untuk mengubah karbohidrat menjadi glukosa.
Baca juga: Mekanisme Pencernaan yang Terjadi di Jejunum
Kantung empedu
Hati atau liver merupakan penghasil cairan empedu yang perannya sangat penting dalam sistem pencernaan manusia, yaitu memecah lemak menjadi asam lemak.
Cairan empedu ini terdiri dari kolesterol, garam empedu, bilirubin, air, serta mineral, seperti kalium dan natrium yang disimpan di dalam kantung empedu. Ketika proses pencernaan makanan berlangsung, cairan empedu akan dialirkan ke dalam usus halus.
Lihat Foto
Ilustrasi usus halus
Usus halus
Makanan yang sudah diproses di lambung akan didorong ke usus halus dengan gerakan peristaltic yang terjadi di usus.
Dalam usus halus, makanan akan dipecah lebih lanjut dengan bantuan enzim dari pankreas dan cairan empedu yang dihasilkan oleh hati.
Usus halus terdiri dari tiga bagian, yaitu duodenum (usus 12 jari), jejunum (usus kosong), dan ileum (usus penyerap).
Duodenum berfungsi untuk melanjutkan proses pemecahan makanan, sedangkan jejunum dan ileum berfungsi untuk menyerap nutrisi ke dalam aliran darah.
Baca juga: Mekanisme Pencernaan yang Berlangsung dalam Usus 12 Jari
Usus besar
Setelah nutrisi diserap oleh tubuh, sisa-sisa makanan yang tidak dapat diserap dialirkan ke usus besar.
Dalam usus besar terjadi pembusukan sisa-sisa makanan dengan bantuan enzim hingga membentuk feses yang nantinya akan dikeluarkan oleh tubuh melalui anus.
Pada usus besar terdapat umbai cacing (apendiks) yang bisa membengkak jika ada sisa makanan yang tersumbat didalamnya. Pembengkakan pada apendiks disebut dengan apendiksitis atau biasa dikenal dengan penyakit usus buntu.
Anus
Semua proses pencernaan akan berakhir di anus. Limbah sisa pencernaan yang berupa benda padat (tinja) atau berupa gas akan dikeluarkan melalui anus.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.