Konjungsi Intrakalimat: Pengertian dan Contoh Kalimatnya

KOMPAS.com - Konjungsi adalah kata penghubung antarklausa, antarkalimat, atau antarparagraf.

Dalam bahasa Indonesia, konjungsi tidak memiliki peran atau tujuan khusus. Karena hanya digunakan sebagai kata penghubung saja.

Karya-karya W.S Rendra tidak hanya terkenal di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Kata penghubung yang digunakan dalam kalimat tersebut termasuk dalam jenis konjungsi intrakalimat.

Sebab kata 'tetapi' merupakan salah satu contoh konjungsi intrakalimat jenis koordinatif.

Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan lebih lanjut mengenai konjungsi intrakalimat:

Pengertian konjungsi intrakalimat

Dikutip dari buku Cerdas Berbahasa Indonesia Sesuai EYD (2010) oleh Mustakim dan Laila Febrina, konjungsi intrakalimat adalah konjungsi yang menghubungkan satuan kata dengan kata, antarfrasa, atau antarklausa.

Baca juga: Konjungsi Perbandingan: Pengertian dan Contoh Kalimatnya

Jenis konjungsi ini juga disebut konjungsi antarklausa, yang menghubungkan klausa induk dengan anak.

Dilansir dari buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan (2018) karya Taufiqur Rahman, konjungsi intrakalimat dibagi menjadi dua jenis, yakni konjungsi koordinatif dan subordinatif.

Merupakan konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki kesamaan derajat.

Contoh konjungsinya, yakni dan, atau, tetapi, sedangkan, melainkan, lalu, kemudian, serta padahal.

Merupakan konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang tidak memiliki kesamaan derajat.

Contoh konjungsinya, yaitu sesudah, setelah, sebelum, jika, jikalau, bila, andaikan, seandainya, seumpamanya, agar, supaya, biar, meskipun, sekalipun, biarpun, seakan-akan, seolah-olah, seperti, sebab, karena, sehingga, bahwa, dan dengan.

Baca juga: Konjungsi: Pengertian dan Macamnya

Contoh kalimat konjungsi intrakalimat

Berikut 20 contoh kalimat konjungsi intrakalimat:

1. Aku baru saja mengetahuinya dan akan segera memberi tahu orang lain.
2. Anda boleh mencoba pakaian ini atau langsung membelinya.
3. Aku ingin ikut belajar kelompok di rumah Atin, tetapi sedang turun hujan petir.
4. Elen sangat menyukai soto ayam Pak Adi, sedangkan Edo tidak.
5. Nana tidak sedang mencuci baju, melainkan menelepon anaknya di Jakarta.
6. Aku akan pergi ke kantor sekarang, lalu menemui pimpinan dan direktur.
7. Bukalah bungkus makanan itu, kemudian keluarkan mainannya!
8. Irma baru saja sampai di sekolah. Padahal acara kelulusannya sudah hampir selesai.
9. Anna mengajak Intan makan es krim bersama sesudah selesai belajar.
10. Jangan lupa matikan air setelah digunakan!
11. Aku berusaha datang tepat waktu, sebelum bos memarahiku.
12. Dian tidak akan mengerjakan tugasnya, jika tidak diingatkan ibunya.
13. Puan membeli camilan ini di warung, karena stok makanannya sudah habis.
14. Kita harus segera menyelesaikan pekerjaan ini, agar bisa pulang tepat waktu.
15. Bela sangat mirip seperti ayah dan ibunya.
16. Pengantin wanita itu terlihat sangat cantik. Seandainya dia bisa melepas maskernya pasti akan jauh lebih cantik.
17. Tumijan enggan memaafkan Yati, meskipun ia sudah berlutut memohon ampun di hadapannya.
18. Kau harus tahu bahwa utangmu sudah dianggap lunas!
19. Tugasmu harus selesai sekarang, sehingga kamu bisa pulang menemui keluargamu!
20. Rendi tampak lemas, seolah-olah seluruh harapannya hilang ditelan Bumi. 

Baca juga: Konjungsi Kausalitas: Pengertian dan Contoh Kalimatnya