KOMPAS.com - Teks persuasif dibuat untuk membuat pembaca yakin atau melakukan suatu hal, sebagaimana yang dipaparkan dalam teks.
Oleh karena bermaksud meyakinkan pembaca, penulis harus menyertakan bukti spesifik dan logis terkait topik yang dibahas.
Apa itu teks persuasif dan bagaimana strukturnya?
Pengertian teks persuasif
Dikutip dari buku Bahan Ajar Bahasa Indonesia (2022) karangan Mansyur M. dan Amin Tunda, persuasi adalah ungkapan yang bertujuan membujuk atau merayu.
Sementara dilansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), salah satu pengertian teks adalah naskah berupa kata-kata asli dari pengarang.
Dengan demikian, pengertian teks persuasif adalah naskah berupa kata-kata asli dari pengarang yang bertujuan membujuk atau merayu pembaca.
Baca juga: Ciri-ciri Teks Persuasi
Teks persuasif merupakan teks yang berfungsi memengaruhi pendapat, perasaan, bahkan perbuatan pembaca.
Dalam beberapa hal, seperti pembuatan iklan atau slogan, kalimat atau teks persuasif sering digunakan untuk membujuk pembaca agar membeli produk serta menggunakan jasa yang ditawarkan.
Struktur teks persuasif
Dalam jurnal Analisis Kesalahan Penulisan Struktur Teks Persuasif pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Padangan (2021) karya Dhea Eristania Dewi dkk, struktur teks persuasif terbagi menjadi empat, yakni:
- Pengenalan isu
- Rangkaian argumen
- Pernyataan ajakan
- Penegasan kembali.
Berikut pemaparan tiap strukturnya:
Pengenalan isuSering juga disebut alinea pembuka.
Adalah bagian yang berisi pengantar dari permasalahan atau topik yang akan dibahas dalam teks.
Baca juga: Contoh Teks Persuasi Beserta Strukturnya
Rangkaian argumenSering pula disebut alinea penjelas.
Struktur teks persuasif ini berisi pendapat penulis mengenai permasalahan atau topik. Pada bagian ini pula, penulis akan memaparkan sejumlah fakta, guna memperkuat argumen yang ada.
Pernyataan ajakanMerupakan bagian inti dari teks persuasif. Dalam bagian ini, penulis akan mengajak atau membujuk pembaca agar melakukan sesuatu.
Karena itu, pernyataan ajakan harus memuat kata atau kalimat yang bernada ajakan atau dorongan. Bentuk pernyataan ini bisa disampaikan secara tersurat maupun tersirat.
Penegasan kembaliBagian ini berisi penegasan kembali dari pernyataan sebelumnya, supaya pembaca lebih mantap dan yakin mengenai hal yang disampaikan.
Biasanya struktur teks persuasif ini menggunakan kata penanda simpulan. Misalnya demikianlah, kesimpulannya, dengan demikian, oleh karena itu, dan oleh sebab itu.
Baca juga: Fungsi Fakta dalam Teks Persuasi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.