Bank Sentral sebagai Bank Sirkulasi: Arti dan Perannya

KOMPAS.com - Bank sentral ada di setiap negara dan memiliki cabang hampir di semua provinsi. Umumnya bank ini didirikan serta dimiliki oleh pemerintah.

Indonesia juga memiliki bank sentral, dikenal dengan Bank Indonesia.

Menurut Iskandar Putong dalam buku Ekonomi Makro (2015), bank sentral adalah lembaga keuangan yang dimiliki serta dioperasikan oleh pemerintah.

Bank sentral juga bisa diartikan sebagai lembaga keuangan yang bertanggung jawab menjaga kestabilan nilai rupiah, dan mengatur serta mengawasi kegiatan lembaga keuangan lainnya.

Fungsi utama bank sentral ialah menerbitkan dan mengedarkan uang yang diakui sebagai alat pembayaran yang sah.

Arti bank sentral sebagai bank sirkulasi

Dikutip dari buku Pemasaran Bank (2018) oleh Kasmir, bank sentral memiliki fungsi sebagai bank sirkulasi, artinya bank sentral berwenang mengatur peredaran uang suatu negara.

Baca juga: Lembaga Keuangan Bank: Definisi, Jenis, dan Tugasnya

Bank sirkulasi adalah bank yang berwenang dan bertanggung jawab atas seluruh peredaran uang di suatu negara.

Sebagai bank sirkulasi, bank sentral juga berkewajiban menjaga stabilitas uang serta memajukan sistem perbankan suatu negara.

Peran bank sentral sebagai bank sirkulasi

Dilansir dari buku Bank dan Lembaga Keuangan Lain (2021) karya Prince Charles Heston Runtunuwu, peran bank sentral sebagai bank sirkulasi adalah berhak mengedarkan uang kertas dan logam sebagai alat pembayaran yang sah.

Dengan demikian, hanya bank sentral yang berwenang dan berhak menerbitkan uang.

Bank Indonesia sebagai bank sentral di Indonesia, juga berperan sebagai bank sirkulasi. Peran ini membuat Bank Indonesia mampu mengatur peredaran uang di Indonesia, beserta stabilitas uangnya.

Tak hanya berfungsi sebagai bank sirkulasi, bank Indonesia juga berperan sebagai banker's bank, yaitu sumber dana bagi seluruh bank di Indonesia.

Baca juga: Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran