Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Jambi
KOMPAS.com - Sistem pencernaan pada manusia cukup kompleks dan melibatkan banyak organ-organ penting.
Gangguan pada organ pencernaan dapat menyerang siapa saja, tentunya hal itu membuat kita merasa tidak nyaman.
Mengenali berbagai jenis gangguan organ pencernaan dan cara mencegahnya tentulah menjadi hal yang penting, agar sistem pencernaan kita dapat bekerja dengan baik.
Gangguan organ pencernaan
Ada banyak jenis gangguan organ pencernaan manusia. Berikut ini jenis-jenis gangguan yang yang menyerang organ-organ pencernaan pada manusia:
- Maag
Maag adalah penyakit yang menyerang lambung. Gangguan ini ditandai dengan rasa tidak nyaman pada perut.
Umumnya gangguan ini muncul ketika mengonsumsi makanan atau minuman tertentu, serta saat terganggunya pola makan.
Pada kebanyakan kasus, maag bisa diatasi dengan memperbaiki pola makan dan menghindari makanan pedas dan asam.
Baca juga: Mengenal Organ Pencernaan Manusia dan Fungsinya
- GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
Penyakit maag yang memburuk akan memicu timbulnya Gerd. Gerd ditandai dengan naiknya asam lambung ke kerongkongan (esofagus). Gangguan pencernaan ini terjadi longgarnya atau katup antara esofagus dan lambung.
- Tukak Lambung
Tukak lambung ditandai dengan adanya luka lepuh pada dinding lambung. Penyebabnya adalah infeksi Helicobacter pylori atau efek samping dari konsumsi obat antiinflamasi non-steroid.
Gejala umum yang dialami adalah sakit perut bagian atas dan kembung. Selain itu, gejala lain yang juga dapat terjadi adalah mual, muntah, hilangnya nafsu makan, hingga warna feses yang menghitam.
Baca juga: Pencernaan Kimiawi dalam Saluran Pencernaan Manusia
- Diare
Diare adalah kondisi ketika frekuensi buang air besar meningkat, dengan tekstur feses yang encer. Pada beberapa kasus, dapat juga disertai sakit perut, mual, hingga adanya darah di feses.
Penyebab diare sangat beragam, salah satunya akibat konsumsi makanan yang telah terkontaminasi bakteri atau parasit, efek samping obat (seperti antibiotik), hingga prosedur medis (misalnya operasi pada area perut).
- Sembelit
Kebalikan dari diare, sembelit adalah kondisi di mana seseorang buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu dengan tekstur feses yang keras.
Penyebab sembelit pun beragam. Misalnya, kurang minum air putih dan konsumsi makanan yang mengandung serat, hingga pengaruh obat-obatan (seperti antasida atau obat antiinflamasi non-steroid)
- Wasir (hemoroid)
Wasir atau biasa disebut ambeien terjadi ketika pembuluh darah vena yang terletak di luar atau di dalam saluran anus (rektum) mengalami pembengkakan.
Penyakit ini bisa terjadi pada siapa saja. Wasir dapat menimbulkan nyeri dan gatal pada anus, benjolan di anus, serta keluarnya darah ketika BAB. Kadang wasir juga bisa membuat penderitanya sulit untuk duduk.
Baca juga: Jenis-Jenis Enzim Pencernaan
- Usus buntu (apendisitis)
Usus buntu terjadi akibat adanya infeksi pada umbai cacing (apendiks). Akibatnya, bakteri berkembang dengan cepat sehingga membuat usus buntu meradang, bengkak, dan bernanah.
Penyebab penyakit ini belum dapat dipastikan. Namun, ada sejumlah kasus yang menyebabkan terjadinya radang usus buntu, misalnya hambatan di pintu rongga apendiks akibat penumpukan feses, penebalan atau pembengkakan jaringan dinding apendiks, cedera perut, ataupun kondisi medis tertentu seperti tumor pada perut.
Cara merawat kesehatan organ pencernaan manusia
Hal-hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan organ pencernaan manusia adalah :
- Mengkonsumsi makanan sehat dan bebas bahan pengawet
- Banyak makan sayur dan buah-buahan sebagai sumber serat untuk tubuh
- Banyak minum air putih untuk mendukung fungsi hati
- Memperhatikan jadwal dan porsi makan
- Tidak merokok untuk menjaga kesehatan pankreas
- Mengatur pola hidup sehat dan rajin berolahraga
Baca juga: Mekanisme Pencernaan yang Terjadi di Jejunum
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.