Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Poikiloterm: Hewan Berdarah Dingin

Baca di App
Lihat Foto
pixabay.com
Buaya selalu berjemur di bawah sinar matahari untuk menghangatkan tubuhnya karena tidak bisa memproduksi panas dari metabolisme.
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com – Dalam kehidupan sehari-hari kita kerap mendengar istilah hewan berdarah dingin. Dalam ilmu biologi, hewan berdarah dingin disebut dengan poikiloterm. Namun, tahukah apakah sebenarnya yang dimaksud dengan hewan berdarah dingin?

Pengertian poikiloterm

Kelompok hewan berdarah dingin (poikiloterm) adalah hewan yang suhu tubuhnya tidak konstan.

Dilansir dari Biology LibreTexts, hewan poikiloterm memiliki suhu tubuh yang bervariasi sesuai dengan suhu lingkungan sekitar.

Suhu tubuh hewan berdarah dingin atau poikiloterm berbeda-beda bergantung pada suhu lingkungan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Artinya, ketika lingkungan dingin suhu tubuhnya ikut turun dan ketika lingkungan hangat suhu tubuhnyapun turut naik.

Baca juga: Mengapa Ular Berdarah Dingin?

Hewan berdarah dingin tidak dapat mempertahankan suhu tubuhnya secara konstan. Sedangkan, tubuh mereka masih memiliki ambang batas suhu.

Sehingga, sebagian besar hewan berdarah panas bergantung pada panas dari sinar matahari.

Distribusi yang terbatas

Ketergantungan terhadap panas lingkungan juga membuat hewan poikiloterm terdistribusi secara terbatas. Mereka tidak dapat bertahan dalam lingkungan dengan perubahan suhu yang ekstrem.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, distribusi hewan poikiloterm berada pada daerah dengan kisaran suhu 5-10°C hingga 35-40°C, juga yang hidup pada daerah arktik dengan suhu berkisar di bawah 0°C hingga 10-15°C.

Baca juga: Awal Kehidupan Reptil dan Makhluk Besar di Darat

Lebih banyak protein

Seperti yang kita ketahui, protein dalam tubuh makhluk hidup memiliki suhu untuk bekerja secara maksimal.

Hewan berdarah dingin beradaptasi dengan memiliki banyak protein yang bekerja pada suhu tubuh yang berbeda-beda. Sehingga, fungsi fisiologis mereka berjalan normal walaupun suhu tubuhnya bervariasi.

Makan lebih sedikit

Suhu tubuh yang bervariasi, membuat metabolisme hewan poikiloterm juga bervariasi. Dilansir dari Bionity, hewan pikoloterm tidak menggunakan metabolismenya untuk memanaskan atau mendinginkan tubuh.

Sehingga, mereka membutuhkan jumlah makanan yang jauh lebih sedikit (karena makanan tidak dimetabolisme atau dibakar untuk menghasilkan panas tubuh.

Baca juga: Amfibi: Ciri-ciri dan Klasifikasinya

Para ilmuan memperkirakan hewan poikiloterm membutuhkan hanya sekitar satu per sepuluh jumlah makanan dari yang dibutuhkan oleh hewan berdarah panas.

Contoh hewan berdarah dingin

Lalu apa saja contoh hewan berdarah dingin? Berikut adalah contoh hewan poikiloterm atau hewan berdarah dingin!

Selain hewan di atas, beberapa spesies mamalia termasuk ke dalam poikilotermik seperti tikus moltanpa bulu (Heterochephalus glaber) dan sloth.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi