Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gangguan Pada Organ Pernapasan Manusia dan Cara Menjaga Kesehatannya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Gischa Prameswari
Ilustrasi gangguan pada organ pernapasan manusia
Editor: Serafica Gischa

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Jambi 

 

KOMPAS.com - Salah satu ciri-ciri dari makhluk hidup adalah bernafas. Bernafas adalah kegiatan menghirup oksigen dan melepaskan karbon dioksida pada manusia.

Gangguan pada organ pernapasan 

Terganggunya salah satu organ pernapasan tentu berdampak pada proses pernapasan. Berikut adalah macam-macam gangguan yang menyerang organ pernapasan pada manusia, yaitu: 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Influenza adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan mudah menular. Penularan bisa terjadi melalui kontak langsung ke cairan seperti batuk atau bersin. Saat flu, hidung dipenuhi oleh lendir sehingga mengganggu proses keluar masuknya udara saat bernapas.

Emfisema disebabkan karena alveolus kehilangan elastisitasnya. Kantong udara pada paru-paru juga akan mengalami kehancuran secara perlahan sehingga membuat napas menjadi pendek. Emfisema disebabkan karena kebiasaan merokok, polusi udara, dan polusi asap.

Baca juga: Mengenal Organ Pernapasan Manusia dan Fungsinya

Kanker paru-paru adalah salah satu penyakit yang berbahaya. Penyakit ini disebabkan oleh sel kanker yang tumbuh pada paru-paru.

Bila dibiarkan, sel kanker dapat menyerang bagian tubuh lain. Kanker paru-paru juga disebabkan karena kebiasaan hidup yang tidak sehat seperti merokok, menghirup asap kendaraan, minum-minuman beralkohol, dan kebiasaan buruk lainnya.

TBC disebabkan oleh bakteri mycrobacterium Tuberculosis yang menyerang paru-paru dan menimbulkan bintil-bintil pada dinding alveolus sehingga menyebabkan proses difusi oksigen terganggu. Penderita TBC juga sering mengalami batuk darah.

Asma adalah penyakit yang terjadi karena penyempitan saluran pernapasan yang disebabkan alergi terhadap debu, bulu, serangga kecil, ataupun rambut.

Penyakit ini dapat muncul kembali jika suhu lingkungan terlalu dingin atau ketika penderita mengalami stress atau masalah psikologis lainnya.

Faringitis merupakan peradangan yang terjadi di tenggorokan. Kondisi ini sebenarnya bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala dari penyakit tertentu.

Selain sakit dan gatal di tenggorokan, faringitis terkadang disertai demam, sakit kepala, sakit telinga, dan pembesaran kelenjar getah bening.

Baca juga: Difusi Gas O2 dan CO2 dalam Paru-paru pada Proses Pernapasan

Bronkhitis merupakan gangguan pada bronkus atau cabang trakea akibat infeksi yang menyebabkan penderitanya menghasilkan lendir yang menyumbat bronkus sehingga dapat membuat sesak saat bernapas.

Selain itu, bronkhitis juga membuat pengidapnya mengalami demam, nyeri tenggorokan dan otot, atau sakit kepala.

Asfiksi adalah gangguan pengangkutan oksigen ke jaringan tubuh yang disebabkan karena hemoghlobin darah mengikat komponen selain oksigen seperti karbon monoksida (CO).

Karena daya ikat HB lebih tinggi terhadap CO, maka CO akan lebih berpotensi untuk masuk ke dalam tubuh.

Pneumonia adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri diplococcus pneumoniae, sehingga alveolus akan terisi cairan.

Pada kondisi ini, infeksi menyebabkan peradangan pada kantong-kantong udara (alveoli) di salah satu atau kedua paru-paru. Akibatnya, elveoli dipenuhi cairan atau nanah sehingga membuat penderitanya sulit bernafas.

Baca juga: Faktor yang Memengaruhi Frekuensi Pernapasan

Memelihara kesehatan organ pernapasan

Memelihara kesehatan organ pernapasan sangatlah penting untuk mengoptimalkan fungsi sistem pernapasan. Memelihara organ pernapasan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi