Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengaruh Perdagangan Internasional terhadap Petani

Baca di App
Lihat Foto
Freepik
Pengaruh Perdagangan Internasional Terhadap Petani
|
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

KOMPAS.com - Perdagangan internasional merupakan sistem jual beli antarnegara dengan kesepakatan bersama. 

Ini dilakukan melalui kegiatan transaksi barang atau jasa, ekspor maupun impor, yang bertujuan memperoleh keuntungan.

Beberapa pihak dalam perdagangan internasional, biasanya dihubungkan melalui media promosi atau perwakilan dagang dari masing-masing negara, agar bisa bertransaksi.

Harga barang atau komoditas, umumnya ditentukan dari standar penetapan harga sesuai kesepakatan internasional, atau berdasarkan tawar-menawar tiap pihak.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perdagangan internasional terjadi karena perbedaan sumber daya yang dimiliki serta kemampuan produksi barang dan jasa suatu negara.

Maka dari itu untuk memenuhi kebutuhannya, tiap negara di dunia perlu melakukan perdagangan internasional.

Baca juga: 4 Faktor Pendorong Perdagangan Internasional 

Salah satu komoditas ekspor yang cukup berpengaruh dalam perekonomian Indonesia adalah pertanian. Sebab komoditas tersebut sangat berperan penting dalam menghasilkan devisa negara.

Pada dasarnya, ekspor Indonesia ditopang oleh dua sektor utama, yaitu migas dan non-migas.

Pada sektor migas, Indonesia unggul dalam mengekspor gas alam, karena stoknya yang sangat melimpah. Sementara di sektor non-migas, Indonesia memiliki bebeberapa komoditas unggulan.

Teori perdagangan internasional

Perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut disebabkan oleh batas-batas politik dan kenegaraan yang mampu menghambat perdagangan. Misalnya bea, tarif, atau kuota barang impor.

Kesulitan lainnya timbul karena perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, serta hukum dalam perdagangan.

Dikutip dari jurnal Peranan Perdagangan Internasional dalam Produktivitas dan Perekonomian (2013) karangan Jimmy Hasoloan, berikut beberapa model teori perdagangan internasional:

Model Ricardian

Dalam model ini, negara mengkhususkan proses produksinya pada apa yang menurut mereka paling baik.

Baca juga: Manfaat Perdagangan Internasional serta Dampak Positif dan Negatifnya

Model Richardian tidak secara langsung memasukkan faktor pendukung, seperti jumlah relatif buruh dan modal negara.

Fokus utama model ini terletak pada kelebihan komparatif, yang mungkin menjadi konsep terpenting dalam teori pedagangan internasional.

Model Heckscher-Ohlin

Teori ini berpendapat bahwa pola perdagangan internasional ditentukan oleh perbedaan faktor pendukung. Model Heckscgher-Ohlin dibuat sebagai alternatif dari model Ricardian dan dasar kelebihan komparatif.

Faktor Spesifik

Teori ini cocok untuk memahami distribusi pendapatan, tetapi tidak untuk menentukan pola
perdagangan.

Model teori perdagangan internasional ini merujuk pada pemberian, yaitu faktor spesifik jangka pendek produksi, seperti modal fisik yang tidak mudah dipindahkan antarindustri.

Model Gravitasi

Teori perdagangan internasional ini meniru hukum gravitasi Newton yang juga memperhitungkan jarak dan ukuran fisik di antara dua benda. Model ini telah terbukti kuat secara empiris oleh analisa ekonometri.

Baca juga: Definisi dan Teori Perdagangan Internasional Menurut Para Ahli

Faktor lain, seperti tingkat pendapatan, hubungan diplomatik, dan kebijakan perdagangan juga dimasukkan dalam versi lebih besar dari model ini.

Pengaruh perdagangan internasional pada pertanian

Dikutip dari buku Perdagangan Internasional Komoditas Pangan Strategis Mengangkat Kesejahteraan Petani Pangan di Era Globalisasi Perdagangan (2018) karangan Andi Amran Sulaiman dkk, perdagangan bebas telah menghambat pembangunan sektor pertanian.

Keadaan ini disebabkan oleh persaingan sangat ketat dari berbagai produk pertanian sejenis yang diimpor.

Bahkan hingga kini, produk pangan dalam negeri masih kalah saing dengan produk pangan impor. Diperkirakan nilai impor pangan Indonesia akan makin besar di masa mendatang.

Karena tidak adanya proteksi dari pemerintah, seperti kemudahan tata niaga impor, penghapusan monopoli Bulog sebagai importir tunggal, serta pembebasan bea masuk dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada beberapa komoditas pangan.

Sementara itu, subsidi ekspor negara-negara maju, seperti Amerika Serikat dan Eropa juga membuat pangan impor makin berkuasa di dalam negeri.

Baca juga: Alat dan Cara Pembayaran dalam Perdagangan Internasional 

Negara maju yang memiliki basis industri kuat, mengekspor hasil produksinya ke negara
berkembang dengan harga murah.

Kondisi itu mematikan industri kecil negara berkembang. Sehingga mendorong ekspor produk primer yang harganya berfluktuasi (permintaannya bersifat inelastis di pasar ekspor).

Selama ini, negara-negara berkembang yang menjadi anggota WTO (World Trade Organization) cenderung mengalami dampak negatif dari liberalisasi perdagangan, termasuk Indonesia yang telah menjadi net-importir country untuk beberapa komoditas pertanian sejak 1995.

Sedangkan negara-negara maju memperoleh manfaat yang signifikan dari AoA (Agreement on Agriculture) WTO tersebut.

Pernyataan Gunnar Myrdal, pakar ekonom dari Swedia, tentang akibat perdagangan bebas antara negara maju dan berkembang, menjadi awal dari upaya pemiskinan dan stagnasi yang tecermin dengan jelas dalam (AoA) WTO.

Baca juga: Apa Saja Hambatan Perdagangan Internasional?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi