KOMPAS.com – Dalam mekanisme pengeluaran keringat, terdapat kelenjar ekrin dan apokrin. Apa itu kelenjar ekrin dan apokrin? Keduanya adalah kelenjar keringat yang terdapat pada lapisan dermis atau kulit.
Kelejar keringat adalah alat eksrkresi dan homeostatis yang penting pada mamalia, termasuk manusia.
Kelenjar keringat berfungsi untuk mengekskresikan keringat dan beberapa zat sisa melalui pori-pori. Kelenjar keringat terbagi menjadi dua jenis, yaitu kelenjar ekrin dan kelenjar apokrin.
Baca juga: Mekanisme Pengeluaran Keringat
Kelenjar ekrin
Kelenjar ekrin adalah kelenjar keringat yang berada di seluruh permukaan tubuh dari dahi, kulit kepala, wajah, punggung, perut, kaki, hingga telapak tangan dan telapak kaki.
Kelenjar ekrin terletak di dalam kulit dan memiliki struktur melingkar, dilengkapi dengan saluran yang bermuara di pori-pori kulit.
Fungsi utama kelenjar ekrin adalah homeostatis suhu tubuh (termoregulasi), yaitu pengeluaran keringat untuk membantu suhu tubuh tidak terlalu panas.
Dilansir dari Biology Libretexts, jenis keringat yang dikeluarkan bersifat hipotonik dan sebagian besar terdiri dari:
- Air
- Sedikit garam
- Antibodi
- Sisa-sisa metabolisme (termasuk urea dan kelebihan vitamin B)
- Dermicidin (peptida antimikroba untuk imunitas tubuh)
Baca juga: Faktor-faktor yang Memengaruhi Pengeluaran Keringat dari Tubuh
Keringat yang dikeluarkan kelenjar ekrin cenderung encer, tidak berwarna, dan tidak berbau. Selain untuk termoregulasi, kelenjar ekrin juga mengeluarkan keringat akibat rangsangan emosional berupa stres.
Kelenjar apokrin
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, kelenjar apokrin biasanya berhubungan dengan folikel rambut dan terus-menerus mengeluarkan keringat berlemak ke dalam tubulus kelenjar.
Kelenjar keringat apokrin pada tubuh terletak di beberapa bagian tubuh seperti ketiak, selangkangan, kelopak mata, saluran telinga, lubang hidung, payudara dan alat kelamin.
Kelenjar apokrin memiliki bentuk yang hampir sama dengan kelenjar ekrin. Yaitu, memiliki struktur melingkar dengan segmen sekretori dan saluran menuju pori-pori kulit (saluran eksretoris). Namun, kelenjar apokrin lebih besar daripada kelenjar ekrin.
Baca juga: Termoregulasi: Pengertian dan Mekanismenya
Menurut Lindsay B. Baker dalam Physiology of Sweat Glands Function (2019) fungsi kelenjar apokrin adalah kelenjar aroma yang memproduksi feromon (bau badan). Pada mamalia feromon bertugas untuk menarik lawan jenis.
Namun, pada manusia belum diketahui fungsi apokrin. Kelenjar apokrin diketahui tidak aktif sampai tubuh mencapai masa pubertas.
Kelenjar apokrin mengeluarkan keringat yang lebih kental (karena mengandung lemak), berwarna kuning, dan juga memiliki aroma atau bau. Kelenjar apokrinlah yang menyebabkan bau badan pada manusia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.