Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencemaran Air akibat Blooming Algae

Baca di App
Lihat Foto
noaa.gov
Blooming algae
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com – Blooming algae adalah ledakan populasi alga pada suatu perairan. Blooming alga dinilai berbahaya karena menyebabkan pencemaran air. Pencemaran air akibat blooming algae menyebabkan penurunan kualitas lingkungan berupa:

Melepaskan racun

Blooming algae dapat mencemari air karena melepaskan racun, terutama alga hijau-biru atau yang lebih dikenal sebagai cyanobacteria.

Dilansir dari UN Environment Programme, alga menghasilkan racun selama mekar dan melepaskannya ketika mati. 

Baca juga: Alga: Pengertian, Ciri-ciri dan Manfaatnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Racun alga mencemari air, membuat hewan dan tumbuhan di dalamnya tercemar.

Racun yang dikeluarkan alga dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti keruskaan saraf, keruskan hati, masalah pernapasan, iritasi kulit, hingga kematian pada manusia dan hewan.

Air yang mengandung racun dari blooming algae biasnaya terlihat berwarna berbeda (hijau, biru, merah, atau coklat), berbau seperti tanaman busuk, dan terlihat seperti busa atau partikel yang memenuhi permukaan air. 

Tanaman dan ikan yang terkontaminasi racun alga biasanya tidak memiliki bau atau rasa yang berbeda, sehingga sulit disadari kontaminasinya.

Belum lagi, racun alga tidak hilang saat makanan dimasak ataupun dibekukan. 

Baca juga: Jenis-jenis Alga

Mengurangi kadar oksigen

Pencemaran air akibat blooming algae menyebabkan penurunan kualitas lingkungan dengan cara mengurangi kadar oksigen. 

Organisme yang hidup dalam air mengandalkan oksigen terlarut untuk dapat bernapas.

Dilansir dari National Oceanic and Atmospheric Administration, saat alga mati dan membusuk, alga akan memakan semua oksigen di dalam air dan menyebabkan terjadinya hipoksia. 

Hipoksia adalah kondisi rendahnya atau habisnya oksigen dalam air. Blooming algae dapat menyebabkan hipoksia, membuat organisme dalam air tidak mendapat oksigen untuk bernapas. 

Akibatnya, organisme-organisme tersebut tidak akan bertahan dan air tempat blooming algae terjadi menjadi zona mati di mana tidak ada makhluk hidup lain yang bisa bertahan. 

Baca juga: Pencemaran Air dan Cara Mengatasinya

Pengasaman laut

Pada perairan laut, blooming algae dapat menyebabkan pengasaman laut. Alga yang mati dan membusuk menghasilkan banyak karbon dioksida yang kemudian menurunkan kadar keasaman (pH) air laut.

Hal tersebut membuat air laut menjadi lebih asam (pengasaman air laut). 

Dilansir dari NOAA's National Ocean Service, pengasaman air laut memperlambat pertumbuhan ikan dan kerang juga mencegah pembentukan cangka pada moluska bivalvia (misalnya Kerang, tiram, dan remis). 

Pengasaman laut mengurangi produktivitas organisme laut dan mengganggu keseimbangan ekologinya. 

Baca juga: Bagaimana Cara Mencegah Pencemaran Air?

Menutupi sinar matahari

Blooming alga membuat permukaan air tertutupi oleh banyak alage. Hal tersebut membuat sinar matahari tidak dapat masuk ke dalam badan air. Akibatnya, organisme yang merupakan produsen dalam air tidak bisa berfotosintesis untuk menghasilkan oksigen dan makanannya sendiri. 

Sehingga, kadar oksigen dalam air terus berkurang juga produsen dalam air mati. Sinar matahari yang hangat juga mengakibatkan alga tumbuh semakin cepat. Inilah mengapa alga blooming kerap terjadi di musim panas. 

Pencemaran air oleh organisme mati

Racun dan hipoksia yang disebabkan blooming alga membuat banyak organsime dalam air mati. Tumbuhan, ikan, moluska, dan berbagai organisme yang mati akibat blooming alga akan menumpuk di dasar, badan, dan permukaan air. 

Organisme yang mati kemudian akan membusuk, mengakibatkan pencemaran air dan juga bau busuk yang mengganggu. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi