Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencetus Konsep Wawasan Nusantara, Asas, dan Tujuannya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Gischa Prameswari
Ilustrasi pencetus wawasan nusantara
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Sebagai sebuah negara kepulauan, Indonesia berlandaskan konsep mengenai tanah air, yakni Wawasan Nusantara. 

Konsep Wawasan Nusantara dicetuskan oleh Perdana Menteri Djuanda Kartawijaya yang merupakan pengembangan dari konsep Deklarasi Djuanda.

Dilansir dari jurnal Dari Deklarasi Djuanda Ke Wawasan Nusantara: Peranan Mochtar Kusumaatmadja Dalam Mencapai Kedaulatan Wilayah Laut Indonesia 1957-1982 (2016) karya Nida Nurhidayati, Deklarasi Djuanda yang mengatur mengenai batas kedaulatan laut Indonesia menjadi satu prestasi yang baik guna mempertahankan kedaulatan wilayah laut Indonesia yang luas. 

Terdapat empat hal lahirnya Deklarasi Djuanda, yaitu: 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Pengertian Wawasan Nusantara dan Peran Pentingnya

Wawasan Nusantara sebagai pengembangan dari isi Deklarasi Djuanda ditetapkan sebagai suatu undang-undang. 

Gagasan Wawasan Nusantara ini menganut ajaran bahwa semua perairan yang menghubungkan pulau-pulau di Nusantara satu sama lain tidak dapat dianggap lagi sebagai laut terbuka dan perairan dalam daerah hukum Republik Indonesia. 

Gagasan Wawasan Nusantara menjadi salah satu konsep yang sangat dipertimbangkan dan dirasa penting untuk dijadikan dasar bernegara, khususnya dalam melandasi pembangunan nasional Indonesia. 

Asas Wawasan Nusantara 

Dilansir dari buku Pendidikan Kewarganegaraan (2020) oleh Damri dan Fauzi Eka, terdapat enam asas Wawasan Nusantara, yaitu: 

Untuk saat ini, bangsa Indonesia tidak lagi menghadapi penjajahan fisik, melainkan mengarah pada adu domba untuk memecah belah bangsa. 

Dengan adanya Wawasan Nusantara, setiap warga berusaha mengatasi masalah tersebut demi memperoleh rasa aman dan menjaga keutuhan bangsa Indonesia. 

Asas solidaritas merujuk pada kegiatan berupa kerja sama, mau memberi, dan berkorban bagi orang lain tanpa harus meninggalkan ciri dan karakter budaya masing-masing.

Asas keadilan merujuk pada kesesuaian pembagian hasil (kekayaan Indonesia) dengan adil, baik itu untuk perorangan, golongan, kelompok, maupun daerah. 

Baca juga: Contoh Penerapan Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Sehari-hari

Hal ini berhubungan dengan kesepakatan bersama tentang bangsa Indonesia, seperti Budi Oetomo tahun 1908, Sumpah Pemuda tahun 1928, dan Proklamasi 17 Agustus 1945. 

Kesetiaan pada kesepakatan ini menjadi tonggak utama persatuan dan kesatuan dalam kebinekaan. 

Asas kejujuran merujuk pada keberanian berpikir, berkata, dan bertindak sesuai dengan realitas dan ketentuan yang berlaku. 

  • Kerja sama 

Berhubungan dengan koordinasi dan saling pengertian yang didasarkan atas kesetaraan kerja kelompok, baik kelompok kecil atau besar sehingga tercipta sinergi yang lebih baik. 

Tujuan Wawasan Nusantara 

Berikut berbagai tujuan Wawasan Nusantara, yakni: 

  • Tujuan nasional 

Tujuan Wawasan Nusantara tertuang pada teks pembukaan UUD 1945, bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. 

Baca juga: Makna Kata Wawasan Nusantara

  • Tujuan ke dalam 

Memberikan jaminan persatuan dan kesatuan bagi segenap aspek kehidupan nasional yang meliputi aspek alamiah maupun sosial. 

Harapannya, bangsa Indonesia meningkatkan kepekaan agar memiliki kemampuan mitigasi terhadap munculnya disintegrasi bangsa. 

  • Tujuan keluar 

Menjamin kepentingan nasional dalam era globalisasi yang semakin mendunia maupun kehidupan dalam negeri. 

Indonesia juga turut aktif melaksanakan ketertiban dunia, berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi