Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mekanisme Pernapasan Perut

Baca di App
Lihat Foto
wikimedia.org
Otot diafragma yang berkontraksi saat inspirasi dan berelaksasi saat ekspirasi dalam pernapasan perut.
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com – Manusia bernapas untuk mendapatkan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Manusia memiliki beberapa jenis pernapasan, salah satunya adalah pernapasan perut. Bagaimana mekanisme pernapasan perut? Berikut adalah penjelasannya.

Pada dasarnya, mekanisme pernapasan perut sama dengan mekanisme pernapasan normal. Bedanya, pernapasan perut berfokus pada kerja diafragma. Diafragma adalah otot besar yang terletak di bawah paru-paru dan di atas rongga perut.

Dilansir dari Physiopedia, pernapasan perut memperkuat diafragma yang merupakan otot penting karena berperan dalam 80 persen proses pernapasan.

Sama seperti pernapasan pada umumnya, pernapasan perut terdiri dari dua tahapan utama yaitu inspirasi dan ekspirasi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengenal Organ Pernapasan Manusia dan Fungsinya

Inspirasi

Insprasi adalah proses penghirupan, yaitu saat manusia menarik napas untuk mendapatkan oksigen.

Dilansir dari Harvard Health Publishing, saat menarik napas otot diafragma akan berkontraksi (mengencang) dan bergerak ke bawah.

Akibatnya, terbentuk ruang yang lebih besar dalam rongga dada. Sehingga, paru-paru dapat mengembang secara optimal.

Paru-paru yang mengembang secara optimal menurunkan tekanan udara dalam paru-paru dan membuat udara luar masuk dengan lebih mudah.

Pertukaran oksigen dan karbon dioksida kemudian terjadi secara maksimal dalam kondisi tersebut.

Baca juga: Difusi Gas O2 dan CO2 dalam Paru-paru pada Proses Pernapasan

Ekspirasi

Ekspirasi adalah proses pengembusan, yaitu saat manusia mengembuskan napas untuk mengeluarkan oksigen dari dalam tubuh.

Dalam pernapasan perut, saat mengembuskan napas otot diafragma akan berelaksasi. Di mana otot diafragma mengendur dan bergerak ke atas. Hal tersebut membuat ruang dalam rongga dada mengecil dan paru-paru menyempit.

Paru-paru yang menyempit menciptakan tekanan udara yang lebih besar daripada di luar tubuh. Hal tersebut mengakibatkan karbon dioksida terdorong ke luar tubuh.

Pernapasan perut menciptakan perbedaan tekanan yang mengurangi kerja penapasan. Sehingga, tubuh dapat bernapas dengan lebih tenang dan lebih mudah.

Baca juga: Faktor yang Memengaruhi Frekuensi Pernapasan

Dilansir dari Medical News Today, penapasan perut memiliki banyak manfaat contohnya adalah:

Manfaat tersebut membuat pernapasan perut kerap digunakan sebagai metode meditasi dan untuk meredakan gangguan psikologis. Misalnya, stres, kecemasan, dan gangguan pascatrauma.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi