Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuan Kontrol Sosial Secara Preventif dan Contohnya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri
Salah satu tujuan kontrol sosial preventif adalah mencegah terjadinya penyimpangan di masyarakat.
|
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

KOMPAS.com - Kontrol sosial atau pengendalian sosial dilakukan untuk mengatasi atau mencegah terjadinya perilaku menyimpang di masyarakat.

Pada dasarnya, pengendalian sosial dilaksanakan untuk mengarahkan individu maupun kelompok agar bertindak sesuai norma sosial.

Dikutip dari buku Pengantar Ringkas Sosiologi: Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial (2020) karya Elly M. Setiadi, pengendalian sosial adalah proses pengawasan yang direncanakan maupun tidak, bertujuan mengajak, mendidik, bahkan memaksa masyarakat untuk mematuhi norma serta nilai sosial yang berlaku.

Salah satu sifat pengendalian sosial adalah secara preventif.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut M. Noor Syaid dalam buku Penyimpangan Sosial dan Pencegahannya (2019), kontrol sosial preventif adalah upaya pencegahan terjadinya gangguan atau pelanggaran terhadap norma di masyarakat.

Karena merupakan pencegahan, kontrol sosial ini dilakukan sebelum penyimpangan terjadi.

Baca juga: Pengendalian Sosial: Pengertian, Ciri dan Caranya

Tujuan kontrol sosial secara preventif

Pengawasan atau kontrol sosial secara preventif dalam masyarakat bertujuan untuk:

  1. mendorong masyarakat agar waspada
  2. memaksa masyarakat agar taat aturan
  3. melakukan tindakan yang baik
  4. membatasi perilaku anggota masyarakat
  5. mencegah terjadinya perilaku menyimpang

Kontrol sosial secara preventif dalam masyarakat bertujuan untuk mencegah terjadinya perilaku menyimpang. Jadi, jawaban yang benar adalah opsi (e).

Selain mencegah terjadinya perilaku menyimpang, pengendalian sosial preventif juga bertujuan untuk mengurangi risiko dan dampak penyimpangan.

Dilansir dari buku Sosiologi Hukum (2021) oleh Serlika Apripta, kontrol sosial preventif juga bertujuan untuk mencegah terjadinya gangguan stabilitas di masyarakat.

Kesimpulannya, ada tiga tujuan pengawasan atau kontrol sosial preventif, yakni:

  1. Mencegah terjadinya perilaku menyimpang
  2. Mengurangi risiko dan dampak penyimpangan
  3. Mencegah terjadinya gangguan stabilitas di masyarakat.

Dengan melakukan pengendalian sosial preventif, diharapkan masyarakat dapat menghindari perilaku menyimpang dan bertindak sesuai norma.

Baca juga: Lembaga Pengendalian Sosial: Jenis dan Fungsinya

Contoh kontrol sosial secara preventif

Berikut lima contoh kontrol sosial preventif:

  1. Orangtua melarang anaknya untuk berteman dengan orang yang suka berjudi
  2. Polisi mengadakan penyuluhan lalu lintas kepada siswa SMA
  3. Guru mengimbau peserta didiknya untuk tidak tawuran
  4. Orangtua menegur anaknya karena pulang subuh
  5. Polisi mengadakan penyuluhan tentang bahaya narkoba.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi