Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilema Sosial: Pengertian, Contoh, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Baca di App
Lihat Foto
Freepik/Freepik.com
ilustrasi dilema
|
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

KOMPAS.com - Dalam kehidupan organisasi atau kelompok, komunikasi dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan.

Dari komunikasi itu, muncul kerja sama atau perselisihan antarindividu. Salah satunya, yaitu dilema sosial.

Pengertian dan contoh dilema sosial

Menurut Wayne Weiten dalam buku Psychology: Themes and Variations (1989), dilema sosial adalah situasi di mana tiap anggota kelompok memiliki respons yang jelas dan tidak ambigu terhadap sebuah pilihan.

Jika tidak seorang pun memilih pilihan yang ada, mereka merasa bahwa itu dapat memberi hasil yang buruk daripada menerimanya.

Contohnya dilema terdakwa yang merupakan salah satu teori terkemuka. Teori ini membahas konflik antarindividu dari Rapaport, seperti yang dijelaskan oleh Sarlito Wirawan Sarwono dalam buku Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan (2005).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilema terdakwa membahas bagaimana dua orang atau dua kelompok saling bermusuhan dan tidak mau berdamai, walau keduanya menderita kerugian.

Baca juga: 22 Istilah Emosi Manusia Dalam Psikologi yang Jarang Diketahui

Kedua pihak cenderung berpikir jika dirinya yang mengajak berdamai lebih dahulu, akan merasa dirugikan. Karena seakan-akan orang tersebut yang salah dan lawannya yang benar, sehingga dia harus minta maaf terlebih dahulu.

Sementara itu, lawannya juga berpikir. Sehingga enggan berinisiatif untuk berdamai.

Intinya, dilema sosial adalah situasi dimana orang atau kelompok yang berselisih, saling mencari keuntungan dan mengutamakan kepentingan diri mereka sendiri daripada kesejahteraan kelompok dalam suatu permasalahan.

Sehingga pemecahan masalah menjadi terhambat, lantaran masing-masing dari mereka memikirkan hal tersebut.

Faktor pengambilan keputusan dalam dilema sosial

Dilansir dari jurnal Tinjauan Kritis terhadap Teori Aktivitas dan Dilema Sosial (2011)karya Juneman, selain perhatian pada konsekuensi atas keputusan yang diambil, pilihan seseorang dalam dilema sosial dipengaruhi oleh beberapa variabel psikologi.

Contohnya interaksi sosial, pengaruh sosial, serta atribusi sosial. Dengan demikian, konteks sosial berperan cukup penting dan tidak boleh diabaikan.

Baca juga: Psikologi Komunikasi: Pengertian dan Penggunaannya

Selain itu, Gifford dalam jurnal Toward a Comprehensive Model of Social Dilemma (2008) menyebutkan beberapa faktor lain yang turut memengaruhi pengambilan keputusan dalam dilema sosial, yakni:

  1. Natur sumber daya (pengaruh geofisis)
  2. Relasi dengan pihak pengambil keputusan
  3. Pengaruh tata kelola pemerintahan atau regulasi
  4. Karakteristik dan motif pengambil keputusan.

Sebagai catatan, semua faktor tersebut dimediasikan oleh kesadaran akan dilema (dilemma awareness).

Penyebab dilema sosial

Dilema sosial disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:

  1. Masing-masing pihak menilai dirinya sendiri berperilaku sesuai situasi
  2. Perubahan motivasi
  3. Dalam kehidupan sehari-hari, dilema sosial terjadi setidaknya dalam jangka waktu tertentu (beberapa generasi)
  4. Sulit sekali untuk memperkirakan apakah pihak lain mau bekerja sama atau tidak
  5. Dalam kenyataannya, tidak semua konflik berasal dari sumber yang terbatas.

Baca juga: Apa Tujuan Psikologi Komunikasi?

Cara mengatasi dilema sosial

Dikutip dari buku Psikologi Sosial (2016) karya Seto Mulyadi dkk, meski sulit dihindari, dicegah, atau diatasi sepenuhnya, para peneliti menemukan beberapa cara untuk mengurangi peluang terjadinya dilema sosial dan memperkecil dampak negatifnya, yakni:

  1. Membuat peraturan yang dapat disepakati seluruh anggota supaya masing-masing individu memperoleh hasil yang optimal
  2. Membuat kelompok-kelompok kecil dalam organisasi tersebut. Dalam kelompok kecil, tiap individu dapat lebih bertanggung jawab, efektif, dan terikat pada kelompok, juga cenderung tidak mengambil sesuatu lebih dari yang diperlukan
  3. Komunikasi yang efektif, sehingga komunikasi jadi lebih mudah dan memungkinkan terbentuknya kesepakatan aturan yang ditaati bersama
  4. Imbauan untuk berbuat baik yang mampu menyentuh perasaan
  5. Terbuka dan transparan agar tidak terjadi kesalahpahaman, dan kelompok dapat menjatuhkan sanksi pada mereka yang berbuat tidak sesuai aturan. Dengan begitu, anggota kelompok akan lebih berhati-hati supaya tidak merugikan orang lain dan tidak melanggar aturan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi