Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuan Pembentukan BPUPKI

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia Commons/Arsip Nasional Republik Indonesia
Sidang BPUPKI Kedua
|
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

KOMPAS.com - Pembentukan BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) didasari sebuah tujuan penting.

Badan yang beranggotakan 62 orang ini didirikan oleh Pemerintah Jepang pada 1 Maret 1945, dan diresmikan pada 29 April 1945.

Dikutip dari buku Pancasila (2019) karangan Suharta, BPUPKI dipimpin oleh Radjiman Wedyodiningrat dengan dibantu dua orang wakil, yakni Ichibangase Yosio dari Jepang, dan R.P. Soeroso dari Indonesia.

Setelah dilantik, BPUPKI mengadakan sidang dua kali, yakni pada 29 Mei sampai 1 Juni 1945, serta 10 Juli sampai 17 Juli 1945.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adapun sidang pertama membahas tentang rumusan dasar negara. Sedangkan sidang keduanya membahas tentang isi rancangan UUD (Undang-Undang Dasar) Negara.

Baca juga: Hasil Sidang Pertama BPUPKI

Apa tujuan dibentuknya BPUPKI?

Tujuan dibentuknya BPUPKI

Secara garis besar, tujuan pembentukan BPUPKI bisa dilihat dari tujuannya bagi bangsa Indonesia dan Jepang.

Berikut penjelasannya

Tujuan pembentukan BPUPKI bagi bangsa Indonesia

Dilansir dari buku Pendidikan Pancasila (2021) oleh H. Ishaq, BPUPKI sendiri memiliki tujuan, yakni untuk menyelidiki beberapa hal penting serta menyusun rencana mengenai kemerdekaan Indonesia.

BPUPKI dibentuk untuk menyusun segala hal yang dibutuhkan untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, seperti politik, ekonomi, tata pemerintahan, dan sebagainya.

Dalam hal ini, rumusan dasar negara dan UUD dibutuhkan bagi negara yang sedang mempersiapkan kemerdekaannya.

Baca juga: Hasil Sidang Kedua BPUPKI

Tujuan pembentukan BPUPKI bagi Jepang

Sementara bagi Jepang, pembentukan BPUPKI lebih ditujukan untuk menarik simpati dan hati rakyat Indonesia agar mau membantu Jepang melawan Sekutu.

Selain itu, BPUPKI juga dibentuk untuk menggalang dukungan dari masyarakat serta melaksanakan kebijakan politiknya di Indonesia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi