Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Tyndall pada Sistem Koloid

Baca di App
Lihat Foto
pixabay.com
Sinar matahari yang terlihat di langit merupakan contoh efek Tyndall karena atmosfer adalah koloid.
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com – Koloid memiliki beberapa jenis sifat yang membedakannya dari campuran lain. Sifat koloid yang dapat menghamburkan cahaya disebut dengan efek Tyndall. Apa yang dimaksud dengan efek Tyndall? Berikut adalah penjelasannya!

Efek Tyndall adalah efek hamburan yang terjadi jika seberkas sinar melewati koloid. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, efek Tyndall pertamakali ditemukan dan dipelajari oleh seorang fisikawan asal Irlandia bernama John Tyndall.

Pada saat itu, Tyndall mempelajari tentang atmosfer dan bagaimana langit memiliki warna biru. Tyndall menemukan bahwa warna biru langit disebabkan oleh hamburan sinar matahari.

Tyndall menemukan bahwa koloid akan menghamburkan cahaya yang melewatinya, tidak seperti larutan sejati.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Jenis-jenis Koloid dan Sifatnya

Larutan sejati jika dilewatkan cahaya, maka cahaya tersebut akan dilewatkan. Sehingga, cahaya akan menembus larutan tanpa terlihat pada larutan.

Namun, berbeda jika cahaya dilewatkan pada koloid. Tidak seperti larutan sejati, koloid memiliki partikel-partikel di dalamnya (zat tidak terlarut sempurna).

Dilansir dari Thought Co, partikel koloid memiliki ukuran sekitar satu hingga seribu nanometer.  

Keberadaan partikel dalam koloid membuat jalannya cahaya tidak sama dengan larutan yang tidak memiliki partikel mikro.

Dilansir dari Chemistry LibreTexts, keberadaan partikel dalam koloid membuat cahaya tidak dapat merambat lurus dan bertabrakan dengan partikel mikro.

Baca juga: Contoh Campuran: Homogen, Heterogen, Suspensi, dan Koloid

Tabrakan antara cahaya dan partikel tersebut menyebabkan cahaya terhambur ke segala arah. Akibatnya, cahaya akan terhambur dan terlihat di dalam koloid. Peristiwa terhamburnya cahaya dalam koloid tersebutlah yang dimaksud dengan efek Tyndall.

Efek Tyndall membedakan antara koloid dan larutan sejati. Misalnya, segelas air disinari oleh senter.

Cahaya senter akan menembus air dan gelas tanpa terlihat cahaya pada air. Hal tersebut karena air adalah larutan dan bukan koloid.

Namun, jika segelas susu disinari oleh senter. Maka, cahaya senter tidak akan menembus susu melainkan terhambur seketika memasuki gelas.

Cahaya senter akan terlihat dalam susu dan tidak menembus gelas secara lurus seperti saat segelas air yang disinari cahaya senteri.

Hal tersebut terjadi karena susu adalah koloid. Partikel-partikel mikro yang terkandung dalam susu menghalangi dan bertubrukan dengan cahaya. Sehingga, cahaya tidak diteruskan melainkan dihamburkan ke segala arah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi