KOMPAS.com - Dalam dunia pendidikan, kurikulum menjadi hal penting sebagai pedoman-pedoman untuk kelancaran keberlangsungan proses pendidikan.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 butir 19 menyebutkan bahwa:
"Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu".
Dilansir dari buku Hakikat Kurikulum dan Pembelajaran (2014) oleh Asep Hernawan Herry dan Dewi Andriyani, terdapat beberapa komponen-komponen kurikulum, yaitu:
Baca juga: Pendekatan Sejarah dalam Pendidikan Pancasila: Maksud dan Tujuannya
Tujuan
Tujuan merupakan komponen yang tak terpisahkan dan memiliki peran penting mengacu pada pencapaian tujuan pendek dan tujuan jangka panjang kurikulum.
Tujuan dalam suatu kurikulum akan menggambarkan kualitas manusia yang diharapkan terbina dari suatu proses pembelajaran.
Tujuan yang jelas akan memberi petunjuk yang jelas juga terhadap pemilihan isi atau bahan ajar, strategi, media pembelajaran, dan evaluasi. Bahkan dalam berbagai model pengembangan kurikulum, tujuan ini dianggap sebagai dasar, arah, dan patokan dalam menentukan komponen lainnya.
Hierarki tujuanTujuan-tujuan sebagai komponen kurikulum membentuk suatu hierarki yang saling berkaitan dan memengaruhi. Hierarki tersebut, yaitu:
- Tujuan pendidikan nasional
Tujuan yang ingin dicapai secara nasional yang dilandasi oleh falsafah negara. Sifatnya ideal, komprehensif, utuh, dan menjadi induk bagi tujuan yang ada di bawahnya.
- Tujuan institusional
Tujuan yang diharapkan dicapai oleh suatu lembaga pendidikan, misalnya tujuan pendidikan tingkat SD, SMP, SMA, SMK, dan sebagainya.
- Tujuan kuliner
Penjabaran dari tujuan institusional yang berisi program-program pendidikan yang menjadi sasaran suatu bidang studi atau mata kuliah.
- Tujuan instruksional
Tujuan tingkat bawah yang harus dicapai setelah suatu proses pembelajaran.
Baca juga: Landasan Hukum dan Historis Pendidikan Kewarganegaraan
Kriteria tujuan sebagai kurikulumTerdapat tujuh kriteria dalam merumuskan tujuan kurikulum, sebagai berikut:
- Tujuan kurikulum harus menunjukkan hasil belajar yang spesifik dan dapat diamati.
- Tujuan harus konsisten dengan tujuan kurikulum
- Tujuan harus ditulis dengan tepat
- Tujuan harus memperlihatkan kelayakan
- Tujuan harus fungsional
- Tujuan harus signifikan bahwa tujuan dipilih berdasarkan nilai yang diakui kepentingannya
- Tujuan harus tepat dan serasi
Materi atau isi
Pengkajian masalah isi kurikulum menjadi hal penting dan menentukan kualitas suatu kurikulum lembaga pendidikan.
Isi kurikulum harus disusun sedemikian rupa sehingga dapat menunjang tercapainya tujuan kurikulum.
Secara umum sifat bahan atau isi kurikulum yaitu:
- Fakta
Sifat dari suatu glaja, peristiwa, benda, yang wujudnya dapat ditangkap oleh panca indera manusia dan dapat dipelajari melalui informasi dalam bentuk lambang, kata-kata, istilah, dan lain-lain.
- Konsep
Serangkaian perangsang yang memiliki sifat yang sama. Konsep dibentuk melalui pola unsur bersama di antara anggota kumpulan atau rangkaian.
Baca juga: Dampak Positif dan Negatif Globalisasi di Bidang Pendidikan
- Prinsip
Pola antarhubungan fungsional di antara konsep. Prinsip merupakan hubungan fungsional dari beberapa konsep.
- Keterampilan
Pola kegiatan yang bertujuan, memerlukan manipulasi dan koordinasi informasi yang dipelajari. Keterampilan terbagi menjadi dua yaitu keterampilan fisik dan keterampilan intelektual.
Kriteria materi atau isiDikutip dari buku Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar (1987) oleh S Nasution, kriteria bahan kurikulum, sebagai berikut:
- Urutan secara kronologis, menurut terjadinya suatu peristiwa
- Urutan secara logis yang dilakukan menurut logika
- Urutan bahan dari sederhana menuju yang lebih kompleks
- Urutan bahan dari mudah menuju yang lebih sulit
- Urutan bahan dari spesifik menuju yang lebih umum
- Urutan bahan berdasarkan psikolog unsur, yaitu bagian-bagian kepada keseluruhan
- Urutan berdasarkan Psikologi Gestalt, keseluruhan menuju bagian-bagian
Baca juga: Tiga Lingkungan Tri Pusat Pendidikan
Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran berkaitan dengan masalah cara atau sistem penyampaian isi kurikulum dalam rangka pencapaian tujuan yang telah dirumuskan.
Strategi pembelajaran meliputi pendekatan, prosedur, metode, model, dan teknik yang digunakan dalam menyajikan bahan atau isi kurikulum.
Strategi pembelajaran adalah tindakan nyata dari pengajar dalam melaksanakan pembelajaran melalui cara tertetu yang dinilai lebih efektif dan efisien.
Tinggi rendahnya kadar aktivitas belajar siswa banyak dipengaruhi oleh strategi atau pendekatan mengajar yang digunakan.
Evaluasi
Evaluasi menjadi komponen untuk melihat efektivitas pencapaian tujuan. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai atau belum.
Evaluasi juga digunakan sebagai umpan balik dalam perbaikan strategi yang ditetapkan. Dengan evaluasi ini diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran, keberhasilan siswa, guru, dan proses pembelajaran.
Evaluasi kurikulum mencakup:
- Menilai pencapaian tujuan kurikulum yang sudah ditetapkan sebelumnya.
- Bagaimana metode yang digunakan dalam kurikulum itu efektif atau tidak
- Melihat pengaruh kurikulum itu pada prestasi yang sikap peserta didik, apakah ada kemajuan dan perkembangan.
Baca juga: Perubahan Positif Sebelum dan Sesudah era Globalisasi di Bidang Pendidikan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.