Dimensi Spasial dan Temporal dalam Sejarah

KOMPAS.com - Dimensi spasial dalam sejarah disebut dimensi ruang. Sementara dimensi waktu dalam sejarah disebut temporal.

Penguasaan dan pengetahuan akan dua dimensi tersebut membantu pembelajaran sejarah. Sebab dimensi spasial dan temporal akan selalu berkaitan dan melekat dalam sejarah.

Dimensi spasial dalam sejarah

Menurut Yulia Siska dalam buku Konsep Dasar IPS untuk SD/MI (2016), dimensi spasial atau ruang adalah tempat terjadinya berbagai peristiwa sejarah, baik peristiwa alam maupun sosial.

Dalam aspek spasial, peristiwa sejarah memiliki batasan tertentu. Peristiwa atau kejadian tersebut akan berlangsung di waktu yang bersamaan.

Meski begitu, keberlangsungan peristiwa sejarah dalam dimensi spasial membutuhkan manusia sebagai pelaku .

Sebagai contoh, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilakukan di Jakarta, di mana kota ini merupakan dimensi spasial dari peristiwa sejarah tersebut.

Baca juga: Perbedaan Pendekatan Diakronis dan Sinkronis dalam Sejarah

Dalam kejadian itu, ada beberapa tokoh (dimensi manusia) yang berperan penting dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, antara lain Soekarno dan Mohammad Hatta.

Dimensi temporal dalam sejarah

Dimensi temporal adalah unsur waktu yang berjalan linear bersamaan dengan dimensi lainnya, yakni ruang (spasial) dan manusia.

Dikutip dari buku Metodologi Paradigma Nusantara (2022) karya Ari Kamayanti dkk, sejarah memiliki dimensi temporal yang sangat penting, yakni masa lampau, saat ini, dan masa mendatang.

Sama seperti spasial, dimensi temporal akan selalu ada dalam kehidupan manusia. Waktu akan terus berjalan secara terus-menerus tanpa henti.

Contoh dimensi temporal dalam sejarah adalah pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dilaksanakan pada pukul 10.00 WIB.

Bisa disimpulkan bahwa dimensi spasial dan temporal dalam sejarah akan selalu berkaitan sama satu sama lain, dan senantiasa bersinggungan dengan dimensi manusia.

Baca juga: Sumber Sejarah: Pengertian dan Contohnya