KOMPAS.com – Ada banyak teori tentang asal usul salah satu yang paling awal adalah teori generatio spontanea. Apa yang dimaksud dengan teori generatio spontanea? Berikut adalah penjelasannya!
Dikemukakan oleh Aristoteles
Dilansir dari Biology Dictionary, teori generatio spontanea atau teori generasi spontan pertama kali dikemukakan secara komprehensif oleh Aristoteles dalam bukunya “On the Generation of Animals” sekitar tahun 350 sebelum masehi.
Aristotles adalah seorang filsuf asal Yunani yang terkenal. Aristoteles melakukan observasi untuk mengetahui bagaimana makhluk hidup muncul di lingkungannya.
Baca juga: Teori Asal-Usul Kehidupan
Kehidupan muncul dari materi tidak hidup
Dilansir dari Biology LibreTexts, Aristoteles mengusulkan bahwa kehidupan muncul dari materi tak hidup jika materi tersebut mengandung pneuma (panas vital).
Sedehanya, teori generatio spontanea beranggapan bahwa makhluk hidup muncul dari materi tak hidup (abiotik) secara spontan atau tiba-tiba.
Misalnya, Aristoteles mencatat bahwa ikan tampak tiba-tiba muncul pada suatu genangan air yang awalnya tidak memiliki ikan.
Baca juga: Teori Panspermia: Teori Asal-usul Kehidupan dari Luar Angkasa
Pendukung teori generatio spontanea
John NeedhamTeori generatio spontanae milik Aristoteles didukung oleh banyak ilmian, salah satunya adalah seorang naturalis asal Inggris bernama John Turboville Needham.
Dilansir dari Microbe Notes, Needham menemukan bahwa sejumlah besar organisme muncul dan berkembang dalam infus yang sebelumnya telah dipanaskan dalam tabung tertutup selama 30 menit.
Needham berasumsi jika panas dapat membunuh organisme. Maka, organisme baru yang muncul begitu saja dari materi tak hidup dalam infus.
Baca juga: Teori Biogenesis
Selain Needham, teori generatio spontanae juga didukung oleh seorang ilmuan sekaligus dokter Flemish asal Belgia bernama Jan Baptista van Helmont.
Helmont memperhatikan bahwa jika kain dan biji gandum dibiarkan dalam wadah terbuka selama tiga minggu. Maka, akan muncul tikus dari kain tersebut.
Selain tikus, Helmont juga menjelaskan bahwa mengukir lekukan pada batu, menyimpan daun kemangi pada lubang tersebut, dan menutupnya dengan batu lain akan memunculkan kalajengking.
Baca juga: Perbedaan Teori Abiogenesis dan Biogenesis
Penyanggah teori generatio spontanea
Francesco RediTeori generatio spontanea juga mendapatkan banyak sanggahan dari para ilmuan. Penyanggah teori generatio spontanea yang pertama adalah seorang dokter sekaligus ilmuan asal Italia bernama Francesco Redi.
Francesco Redi melakukan eksperimen dan membuktikan bahwa makhluk hidup tidak muncul begitu saja dari benda mati.
Melalui eksperimennya, redi membuktikan bahwa belatung hanya muncul pada daging jika daging terbuka. Udara terbuka memungkinkan lalat masuk ke dalam daging, bertelur, dan menetaskan larva belatung.
Sedangkan, pada wadah tertutup rapat tidak ada belatung pada daging. Hal tersebut karena belatung tidak dapat masuk ke dalam wadah tertutup.
Baca juga: Teori Asal-usul Kehidupan Menurut Harold Urey
Teori generatio spontanea juga dibantah oleh seorang ahli kimia asal Prancis yaitu Louis Pasteur.
Melalui eksperimen menggunakan labu leher angsa, Pasteur membuktikan bahwa makhluk hidup tidak muncul secara spontan dari materi mati.
Melainkan, muncul dari udara yang membawa mikroorganisme. Mikroorganisme yang ada di udara kemudian dapat berkembang biak di dalam labu leher angsa tersebut.
Teori abiogenesis
Walaupun menerima banyak bantahan, teori generatio spontanea tidak lantas sirna. Berabad-abad setelah Aristoteles tiada, teori generatio spontanea mendasari teori yang lebih modern yaitu teori abiogenesis.
Teori abiogenesis dikemukakan oleh seorang ilmuan asal Amerika Selatan bernama Harold Clayton Urey. Urey menyebutkan bahwa kehidupan berasal dari materi tak hidup. Namun, tidak terjadi secara spontan seperti yang dikemukakan Aristoteles.
Harold Urey menjelaskan bahwa kemunculan makhluk hidup dari molekul anorganik (materi tak hidup) terjadi melalui evolusi bertahap dalam jangka waktu yang sangat panjang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.