KOMPAS.com - Sekolah Penggerak adalah sekolah yang berfokus pada pengembangan holistik hasil siswa dengan menapai Profil Siswa Pancasila.
Dikutip dari buku Konsep dan Aplikasi Landasan Pendidikan dalam Sekolah Penggerak (2022) oleh Dayono dan teman-teman, Profil Siswa Pancasila mencakup kompetensi dan status dimulai dengan sumber daya manusia yang luar biasa yaitu profesional pendidikan.
Program Sekolah Penggerak bertujuan untuk mewujudkan visi reformasi pendidikan Indonesia melalui Profil Siswa Pancasila.
Selain itu, program ini mendorong transisi pendidikan daerah untuk memiliki posisi penting sebagai tempat konsultasi, mengacu pada kearifan lokal masing-masing daerah.
Sehingga sekolah dapat lebih terinspirasi untuk membaca lebih banyak inspirasi perubahan lagi. Program dari Sekolah Penggerak adalah:
- Upaya untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.
- Berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) serta karakter, diawali dengan SDM yang unggul.
- Penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya.
Baca juga: Pendekatan Sejarah dalam Pendidikan Pancasila: Maksud dan Tujuannya
Bentuk intervensi pemerintah
Bentuk intervensi apakah yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas sekolah sebagai Sekolah Penggerak?
Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, ada lima bentuk intervensi pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas Sekolah Penggerak, sebagai berikut:
Pendampingan konsultatif dan asimetrisPendampingan ini diberikan kepada satuan pendidikan. Menjadi program kemitraan antara Kemendikbud Ristek dan pemerintah daerah untuk memberikan pendampingan implementasi Sekolah Penggerak.
Pengutaan sumber daya manusia sekolahPenguatan sumber daya manusia sekolah direalisasikan dengan memberi penguatan kepada kepala sekolah, pengawas sekolah, penilik, dan guru melalui program pelatihan dan pendampingan intensif one to one dengan pelatih ahli yang disediakan oleh pemerintah.
Satuan pendidikan juga diberikan penguatan dan pendampingan mengenai implementasi teknologi yang terdiri dari literasi teknologi, platform pengembangan kompetensi dan profil guru, platform pemberdayaan guru, sumber daya sekolah, dan platform rapor pendidikan.
Baca juga: Landasan Hukum dan Historis Pendidikan Kewarganegaraan
Pembelajaran paradigma baruPerancangan pembelajaran paradigma baru berdasarkan prinsip pembelajaran yang terdiferensiasi. Sehingga siswa belajar sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya.
Pembelajaran paradigma baru berbasis pada Profil Siswa Pancasila melalui program intrakurikuler dan kokurikuler.
Program intrakurikuler adalah pembelajaran terdiferensiasi dengan capaian pembelajaran sederhana sehingga siswa memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Sedangkan program kokurikuler yaitu pembelajaran dapat dipelajari melalui lintas mata pelajaran, kegiatan yang berorientasi pada pengembangan karakter dan kompetensi umum, pembelajaran di luar kegiatan kelas yang melibatkan masyarakat, serta muatan lokal.
Perencanaan berbasis dataDiwujudkan melalui program manajemen berbasis sekolah, di mana sekolah membuat perencanaan berdasarkan refleksi sekolah.
Setelah melakukan refleksi diri, sekolah membuat perencanaan program perbaikan yang akan dikaji lebih lanjut.
Digitalisasi sekolahPemerintah akan memberikan pendampingan penggunaan berbagai platform digital dengan tujuan mengurangi kompleksitas, meningkatkan efisiensi, menambah inspirasi, dan pendekatan yang customized.
Baca juga: Dampak Positif dan Negatif Globalisasi di Bidang Pendidikan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.