KOMPAS.com - Tanah andosol merupakan tanah vulkanis. Karena terbentuk melalui proses vulkanisme gunung berapi.
Indonesia memiliki banyak gunung berapi, sehingga persebaran tanah ini cukup banyak, mencakup wilayah Jawa, Bali, Sumatera, serta Nusa Tenggara.
Apa itu tanah andosol?
Pengertian tanah andosol
Menurut Wahyu Dwi Widodo dalam buku Memperpanjang Umur Produktif Cabai (2006), andosol adalah tanah dataran tinggi yang berkembang dari bahan induk abu vulkanis.
Biasanya tanah andosol dijumpai di ketinggian lebih dari seribu meter atau dekat gunung berapi. Andosol sangat cocok ditanami berbagai jenis tumbuhan.
Dikutip dari buku Skenario Pengelolaan Sumber Daya Lahan Kering: Menuju Pertanian Berkelanjutan (2019) oleh Rupa Matheus, tanah andosol terbentuk dari endapan pelapukan vulkanis yang bercampur dengan logam dan humus.
Baca juga: Tanah Gambut: Pengertian dan Ciri-cirinya
Proses pembentukan ini sering disebut andosolization.
Tanah andosol memiliki sifat fisik dan kimia yang cukup baik. Sehingga produktivitas tanahnya tergolong sedang sampai tinggi.
Ciri-ciri tanah andosol
Salah satu ciri tanah andosol adalah kandungan bahan organiknya yang relatif tinggi, sekitar 11 sampai 20 persen.
Tanah andosol bersifat subur. Beberapa jenis tumbuhan yang bisa ditanam di tanah andosol ialah sayur, bunga, teh, kopi, dan hutan pinus.
Dilansir dari buku Budi Daya Kelapa Sawit di Berbagai Jenis Lahan (2014) karya Sunarko, ciri-ciri tanah andosol adalah:
- Memiliki solum (bagian atas tanah yang mengalami pelapukan) cukup tebal, yakni berkisar 100 hingga 225 sentimeter
- Warnanya hitam, kelabu, atau cokelat tua
- Teksturnya ada yang berdebu, lempung berdebu, atau lempung
- Lapisan bawahnya agak gumpal dengan konsistensi gembur
- Tanah andosol biasanya berkembang di wilayah bercurah hujan tinggi,
Ciri tanah andosol lainnya adalah memiliki daya absorpsi (penyerapan) sedang, tingkat kelembapan yang tinggi, dan peka terhadap erosi.
Baca juga: Tanah Mergel: Pengertian dan Ciri-cirinya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.