Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna Puisi Cintaku Jauh di Pulau karya Chairil Anwar

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
Ilustrasi puisi Cintaku Jauh di Pulau karya Chairil Anwar
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Puisi merupakan karya sastra dengan tiga unsur pokok, yakni pemikiran, ide, atau emosi. 

Chairil Anwar termasuk salah satu penyair terkemuka Indonesia yang puisinya mampu membangkitkan emosi bagi pembacanya. 

Sampai saat ini masih banyak karyanya yang menjadi kebanggaan dan sering dibawakan oleh orang-orang. Salah satu puisi karya Chairil Anwar yaitu Cintaku Jauh di Pulau, sebagai berikut: 

Cintaku Jauh di Pulau

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cintaku jauh di pulau
Gadis manis, sekarang iseng sendiri

Perahu melancar, bulan memancar
Di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar,
angin membantu, laut tenang tapi terasa
aku tidak kan sampai padanya

Di air yang tenang, di angin mendayu
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertahta, sambil berkata:
"Tujukan perahu ke pangkauanku saja"

Amboi! jalan sudah bertahun kutempuh
perahu yang bersama kan merapuh
mengapa ajal memanggil dulu
sebelum berpeluk dengan cintaku!?

manisku jauh di pulau
kalau kumati dia mati iseng sendiri

(Chairil Anwar)

Baca juga: Perbedaan Puisi Rakyat dengan Puisi Modern

Makna puisi Cintaku Jauh di Pulau 

Dilansir dari jurnal Analisis Semantik Pada Puisi "Cintaku Jauh di Pulau" Karya Chairil Anwar (2018) oleh Desih Pratiwi dan teman-teman, puisi ini bercerita tentang kisah cinta seorang pria kepada gadis yang terpisah oleh jarak dan waktu. 

Jarak yang memisahkan mereka yaitu lautan, karena sang gadis berada di pulau yang berbeda. Dan waktu telah memisahkan mereka selama bertahun-tahun.

Seluruh usaha dilakukan oleh sang pria untuk bertemu dengan kekasihnya. Namun, ternyata ajal justru datang lebih dulu sebelum upaya yang dilakukan sang pria tercapai. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi